Ambon, Wartamaluku.com – Melalui tema ‘Menemukan Terobosan Pembangunan Maluku,Dengan Semangat Orang Basudara,Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Maluku, Minggu (23/7) Diskusi publik.Pantauan WARTAMALUKU di Aula Rektorat Universitas Pattimura (Unpatti) ,diskusi publik tersebut,nyatanya hanya dihadiri oleh tiga bakal calon (Balon) Gubernur Maluku,periode 2018-2023 dari total 12 kandidat yang diundang.
Namun mereka yang hadir hanya tiga bakal calon Gubernur diantaranya,Bithzael Silvester Temmar (BST),Johozua Max Yoltuwu (JMY) dan Komarrudin Watubun.
Selain itu, Hanok Mandoku (Sekretaris P A GMNI )Maluku,turut hadir dalam diskusi ini. Tiga poin yang dibahas antara lain,sumber daya manusia melalui arah dan kebijakan,sumber daya alam lewat potensi dan strategi pengelolaan.Dan,Budaya dan karakter bangsa. Acara ini, bertujuan untuk lebih mencerdaskan masyarakat, tentang sosok pemimpin yang berkualitas serta mampu menghindari masyarakat dari adanya berbagai praktek politik kotor.
“Kami dari GMNI mengharapkan bahwa dengan adanya diskusi publik ini yakni calon pemimpin kedepan bisa memberikan edukasi politik yang baik kepada masyarakat dalam proses pemilihan nanti,”ungkap Ketua Panitia Pelaksana ,Diskusi Publik Kandidat Bakal Calon Gubernur Maluku dan Wakil Gubernur Maluku, Hendry Timisela,sebelum pembukaan acara tersebut.
Menurut Timisela, sudah saatnya masyarakat digiring pada pendidikan atau pemahaman, tentang penentuan pilihan politik, tanpa berdasarkan uang atau money politic, agama, suku, ras dan sebagainya, tapi memilih atau menilai pemimpin lewat konsep dan track record yang mampu mensejahterakan masyarakat.
Dia membeberkan, sejumlah kandidat telah diundang termasuk petahana Ir. Said Assagaff. “Banyak balon yang diundang dalam debat publik ini, diantaranya Said Assagaff, Bito Temmar, Johozua Max Yoltuwu, Komaruddin Watubun, Barnabas Orno, Tagop Soulissa, Julius Latumaerissa, Herman Koedoebon, Anderias Rentanubun, Mozes Rudy F Timisela, Melkias Frans dan Hamdani Laturua. Dan bagi saya, titik pentingnya Petahana harus bisa hadir sehingga masyarakat dapat menilai keseriusannya dan juga komitmennya dalam membangun Maluku”tandasnya.
Dalam diskusi publik ini, sejumlah elemen masyarakat mulai dari masyarakat biasa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat juga diundang. Bukan hanya itu, pimpinan parpol, akademisi, budayawan, Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP), Organisasi Masyarakat (Ormas) dan a Non Governmental Organization (NGO) turut termasuk didalamnya.(WM-UVQ)