Kaiwatu, Wartamaluku.com – Warga Desa Kaiwatu Kecamatan Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat selama ini diresahkan dengan penemuan sebuah bom sisa peninggalan perang dunia ll yang diduga masih aktif. Pasalnya bom tersebut telah ditemukan sejak lama namun awalnya mereka tidak menduga kalau itu adalah bom karena yang nampak di permukaan saat itu adalah sumbunya (epicentrum) saja.
Namun karena bom tersebut terletak pada posisi aliran sungai maka saat musim penghujan dan terjadi abrasi maka badan bom yang memiliki panjang kurang lebih 100 cm dan berat kurang lebih 30-50 kg tersebut makin nampak ke permukaan. Hal ini kemudian membuat panik warga desa setempat.
Menurut kepala desa Kaiwatu Wiston Meikdely yang ditemui media ini di lokasi bom tersebut mengatakan, penemuan bom tersebut sudah lama dan sebelum menjadi kepala desa, dirinya telah melaporkan hal tersebut kepada pemerintah daerah dan kepolisian setempat agar barang tersebut dijinakan dan direlokasi ke tempat lain namun hingga kini tak kunjung direalisasi.
Setelah menjabat kepala desa, dirinya juga sudah menyurati resmi kepada pemerintah daerah Maluku Barat Daya dan DPRD Kab. MBD, serta Kapolres MBD namun hingga kini para pejabat di daerah ini terkesan abai terhadap laporan tersebut.
“Beta su lapor berulangkali tapi sampe sekarang seng ada realisasi. Katanya untuk mendatangkan tim itu butuh anggaran dan Pemda dan Polres bèlum ada anggaran soal itu” imbuh Kades.
Hal ini kata dia, sangat mencemaskan dan meresahkan masyarakat Desa Kaiwatu dengan adanya benda berbahaya tersebut sebab sangat berdekatan dengan rumah penduduk (50-100 meter). Olehnya itu, dia berjanji untuk akan memusyawarahkan hal ini bersama masyarakat sehingga proses relokasi dan penjinakannya akan dibiayai menggunakan dana desa tahun depan.
Sebab baginya, keberadaan benda tersebut semakin membuat masyarakat resah dan cemas. “Kalau masalahnya ada pada anggaran maka nanti saya bicarakan dengan dana desa saja sebab ini menyangkut keselamatan kita masyarakat desa kaiwatu” ungkapnya.
Kades optimis benda tersebut masih aktif sebab menurutnya, pernah ada seorang anggota Gegana Polda Papua yang merupakan anak asli Kaiwatu saat berlibur di kampung halamannya di Desa Kaiwatu, mengecek langsung kondisi bom tersebut dalam keadaan aktif. Selain itu juga menurut kades, keterangan soal keaktifan bom tersebut juga pernah diungkapkan oleh komandan kompi Brimob Tiakur yang pernah mengecek langsung di lokasi. beber Meikdel. (WM)