Ambon, Wartamaluku.com – Penyebab Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) karena stok terbatas dan juga akibat faktor alam. Bukan karena penimbunan.
“Kalau soal penimbunanan itu dinas terkait sementara mengecek, tetapi biasanya bulan – bulan seperti ini selalu saja terjadi kelangkaan BBM, karena stok BBM kita terbatas, kemuadian karena faktor cuaca ekstrim”, Demikian dikatakan Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Benyamin Noach kepada wartawan usai mengikuti Rapat Koordinasi PDI Perjuangan di Pacifik Hotel Ambon, sabtu, 18/01/2020.
Menurut Bupati, kelangkaan BBM yang terjadi di MBD itu bukan karena sengaja, namun, karena faktor cuaca yang tidak mendukung. Biasanya di MBD bulan – bulan seperti ini selalu terjadi kelangkaan.
“Salah satunya juga karena stok kita terbatas. Jadi untuk mengantisipasi kelangkaan BBM, terutama saat cuaca ekstrim. Kami sementara berupaya untuk meminta penambahan stok BBM di MBD mengingat pada bulan – bulan seperti ini sering terjadi kelangkaan BBM”, katanya.
Sementara ditanya terkait penimbunan BBM yang dilakukan oleh ketua DPRD MBD, kata Noach dirinya belum mengetahui hal tersebut.
“Kalau soal ketua DPRD MBD melakukan penimbunan BBM saya belum tahu, nanti saya cek, tapi bagi saya itu tidak mungkin”, kata mantan wakil Bupati MBD ini.
Sementara menurut Ketua DPRD MBD As Tunay saat dikonfirmasi via telepon membantah tudingan tersebut karena saat kelangkaan BBM yang terjadi di kota Tiakur dirinya tidak mengetahui hal itu, bahkan saat itu dirinya tidak berada di tempat.
“Saya ini tidak tahu menahu dengan penjualan BBM itu karena saat kejadian itu saya sementara mengikuti Rakernas di Jakarta bahkan sampai saat ini saya belum tiba di Tiakur. Namun saya mendengar informasi dari orang bahwa ada saudara saya yang selama ini tinggal di rumah kebetulan mereka taruh minyak itu disitu jadi masyarakat pikir itu saya yang menjual minyak. Tapi sejujurnya saya tidak ada campur tangan dan tidak tahu dengan urusan itu”, ungkapnya. (WM).
