Ambon, Wartamaluku.com – Angka stunting di Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Maluku Tenggara masih cukup tinggi, rata – rata 20 persen. Demikian dikatakan Ketua Komisi IV DPRD Maluku Samson Atapary kepada wartawan di gedung balai rakyat Karpan Ambon Senin 24/2/2020.
“Memang dua wilayah itu cukup tinggi rata-rata diatas 20 persen. Memang masalah kesehatan tidak bisa sendiri namun, harus ada juga dukungan dari sektor lain untuk berkontribusi. Misalnya, persoalan sanitasi ada kaitan dengan dinas lain, jadi ini bukan hanya tanggungjawab dinas kesehatan begitu juga air bersih”, ungkapnya.
Menurutnya, angka stunting yang menyebabkan sektor kesehatan buruk karena faktor-faktor itu belum tercukupi secara minimum, jadi kaitan dengan kesehatan tidak berbicara untuk satu sektor saja, tetapi dibutuhkan banyak dinas untuk harus dikerjakan secara bersama – sama. Pintanya.
“Pada saat kita diwilayah kecamatan ketika penanganan ibu hamil tidak menjadi serius, bagaimana ditangani supaya dalam 9 bulan asupan gizi cukup memadai, ini yang menjadi konsep di sektor kesehatan yang liding sektornya ada di puskesmas. ke depan peningkatan gizi kepada ibu hamil, tertangani dengan baik, sehingga stunting bisa dicegah agar bayi yang lahir asupan gizinya baik”, tuturnya.
Namun, demikian bagaimana 1000 hari pertama harus dijaga betul, kesehatan di Maluku harus dilakukan kalau ini kita abaikan bisa mengurangi pertumbuhan generasi kita di Maluku, dengan kondisi ini akan mempengaruhi SDM yang akan datang. Kalau ibu yang hamil asupan gizi tidak baik maka bayi yang lahir pontensi kekurangan gizi dan stunting cukup tinggi.
Dikatakan, sering kebijakan antara desa, kabupaten, provinsi itu juga belum nyambung, desa sudah, indeks desa membangun setelah kebijakan kabupaten keluar dari Indeks Desa Membangun begitu juga ke Provinsi, misalnya desa dalam level hijau tidak perlu intervensi ke situ, tetapi kalau desa levelnya merah kebijakan dana desa, APBD kabupaten dan provinsi harus bekerjasama disitu.” ujarnya.
“Dengan kondisi demikian dirinya yakin akan datang sesuai target visi misi Gubernur dan wakil Gubernur Maluku 7 persen kemiskinan bisa tercapai, ini tanggung jawab cukup besar. Sebenarnya sesuai dengan target 5 tahun 13 persen dalam katagori kita di Maluku tantangan geografi cukup berat.” Pungkasnya.
Lebih lanjut dikatakan, apabila semua sektor bahu membahu menuju sasaran yang ingin dicapai bersama, maka dengan indeks desa membangun sesuau data itu yang dipakai, dirinya yakin hasilnya itu bisa tercapai. Ungkapnya. (**).