Ambon, Wartamaluku.com- Hingga saat ini Masyarakat di Kabupaten Maluku Barat Daya mengeluhkan keterlambatan penyaluran beras raskin di Kabupaten Maluku Barat Daya, dengan adanya Beras Bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah ini masyarakat merasa senang.
Raskin merupakan subsidi pangan dalam bentuk beras yang diperuntukkan bagi rumahtangga berpenghasilan rendah sebagai upaya dari pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan sosial pada rumah tangga sasaran.
Keberhasilan Program Raskin diukur berdasarkan tingkat pencapaian indikator 6T, yaitu: tepat sasaran,tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas,dan tepat administrasi.
Program ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras dan mencegah penurunan konsumsi energi dan protein.
Selain itu raskin bertujuan untuk meningkatkan/membuka akses pangan keluarga melalui penjualan beras kepada keluarga penerima manfaat dengan jumlah yang telah ditentukan. Namun kabupaten maluku barat daya hingga saat ini belum ada penyaluran beras raskin.
Ketika persoalan tersebut di konfirmasi pada pihak bulog maluku kabid pelayanan publik Kadir Kosso di ruang kerjanya 01/10/2016 mengatakan penyaluran beras ranskin untuk kabupaten MBD adalah tanggung jawab Divisi Regional Tual, namun Ia sudah mengkordinasikan dengan maluku tenggara terkait keterlambatan ini.
MBD memiki jatah dalam setahun 2000 ton beras raskin dan biasanya di salurkan mulai dari bulan januari-juli.
Lanjutnya keterlambatan penyaluran raskin tersebut disebabkan karena tidak ada angkutan transportasi, alias kapal yang mau mengangkut beras tersebut. terkait DO sudah ada tinggal menunggu angkutan saja.
Katanya lagi memang MBD masih ada utang sebesar 38 ton tetapi itu tidak menjadi persoalan bagi pihak bulog. (WM-Tim)