Ambon, Wartamaluku.com – Gubernur Maluku Irjen Pol. (Purn) Drs. Murad Ismail meminta Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) harus dijadikan sebagai proses pembinaan dan pengembangan prestasi atlet dan seniman Maluku.
Harapan ini disampaikan Gubernur Maluku dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, M. Saleh Thio, saat membuka Porseni Lomba Lari 10 Km dan Final Lomba Nyanyi Tunggal tingkat SMA/SMK/Ma se-Kota Ambon tahun 2019 di Taman Budaya Ambon, Senin (5/8/2019).
“Saya minta lembaga pemerintah maupun swasta yang bergerak di bidang olahraga dan seni, agar menjadikan kegiatan Porseni sebagai proses pembinaan dan pengembangan prestasi atlet Maluku, sekaligus mendorong lahirnya seniman berdaya saing dalam industri musik Indonesia,” harapnya.
Pada kesempatan itu, mantan Dankor Brimob Polri ini juga meminta agar Dinas Pemuda dan Olahraga selaku instansi teknis, dapat terus menggerakkan dan mengembangkan olahraga untuk meraih prestasi dan mengharumkan nama Maluku di pentas nasional.
“Dinas Pemuda dan Olahraga harus terus membina dan mengembangkan kreatifitas pemuda yang berdaya saing,” ujarnya.
Gubernur menjelaskan, bahwa pembinaan dan pengembagan kompetensi anak-anak perlu dilaksanakan dan dilanjutkan supaya pada waktu mendatang kita telah menabur benih yang akan tumbuh subur menjadi pohon yang kokoh.
“Ini tanggung jawab sebagai orang tua dan institusi teknis untuk selanjutnya diwariskan kepada generasi mendatang dalam menggapai bintang di lapangan, di panggung seni, serta tetap berpretasi di sekolah,” tandas Gubernur.
Lebih lanjut, dikatakan, para guru serta pembina olahraga dan seni perlu didorong untuk terus memacu anak didiknya agar dapat berprestasi di bidang masing-masing, dan mereka juga harus tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri.
“Generasi muda harus berprestasi, memiliki kepribadian yang kuat, dan tidak mudah dipengaruhi akibat dari perkembangan teknologi dan komunikasi yang sangat massif,” tukas Gubernur.
Untuk itu, Porseni Lomba Lari 10 Km dan Final Lomba Nyanyi Tunggal ini, dapat dimanfaatkan sebagai kesempaatan meningkatkan kualitas atlit dan seniman muda guna memacu prestasi dan profesionalisme di bidang olahraga dan seni.
Hal ini penting dilakukan, lanjut Gubernur, karena generasi saat ini yang kerap disebut sebagai generasi milenial, sangat tergantung pada kemajuan teknologi yang memberikan kemudahan akses secara global. Dampaknya bisa positif, juga negatif.
“Tanpa kita sadari banyak faktor baik positif maupun negatif turut masuk membentuk karakter anak-anak. Mereka sangat tergantung dengan teknologi yang bisa mengakibatkan nilai etika dan moral hilang walaupun secara positif dari sisi informasi dan komunikasi, terasa sangat mudah dan cepat,” kata Gubernur mengingatkan.