Perpunas Dokumentasi Testimoni Peran JK dalam Perdamaian Maluku

Ambon, Wartamaluku.com – Perpustakaan Nasional (Perpunas) Republik Indonesia (RI) datang ke Kota Ambon, untuk mengambil testimoni terkait peranan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam perdamaian di Maluku.

“Tim kami datang ke Kota Ambon, Maluku, untuk mengambil testimoni terkait peranan Pak JK dalam pendamaian di Maluku. Sebelumnya kami juga sudah datang ke Posso dan Aceh,” ujar Kepala Biro Hukum dan Perencanaan Perpunas RI Djoko Santoso, usai pertemuan dengan Sekretaris Daerah Maluku Hamin Bin Thahir di Kantor Gubernur Maluku, Ambon, Senin (12/3).

Dia katakan, timnya akan menghubungi tokoh-tokoh yang terlibat dalam Perjanjian Malino untuk Maluku. “Peran Pak JK luar biasa dalam mendamaikan konflik yang terjadi di Ambon (Maluku),  Aceh maupun Posso.

Dokumentasi semacam ini, menurut dia, penting karena dengan dokumentasi yang baik, tentu ada literasi tentang perdamaian.  Pentingnya perdamaian bagi masyarakat semua pihak.

Ditanya terkait narasumber siapa saja yang akan dihubungi, Santoso katakan, timnya akan membuat batasan, supaya tidak melebar.  Pihaknya hanya mengambil perannya Pak JK selaku juru perdamaian.

“Kita tidak melihat konfliknya, tapi kita hanya mengambil terkait perannya supaya ada dokumentasi di Kantor wapres.  Kami juga bertemu dengan tokoh 3 agama dari Protestan,  Katolik dan Islam yang kita sudah targetkan,” ungkapnya.

Tapi yang paling penting, lanjut dia, ialah lesson down. Ini memungkinkan bisa belajar banyak dari konflik yang lalu untuk ke depan  tidak mengulangi lagi peristiwa seperti itu.

“Kita sedang mencoba menggali dari saksi yang masih hidup. Saksi-saksi kunci yang ikut terlibat di dalam proses perdamaian yang bisa kita ambil testimoninya. Sebab ini juga terkait juga dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perpustakaan Nasional di akhir Maret ini. Ini akan ada testimoni dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses perdamaian,” paparnya.

Dalam Rakornas, tambah Santoso, ada semacam peluncuran perpustakaan digital namanya JK Cinta Damai. Aplikasinya bisa diakses oleh perangkat mobile smartphone tapi di Satwapres, dilengkapi dengan perpustakaan secara fisik.

“Jadi secara dokumentasi dalam bentuk hard copy dilakukan tetapi  secara format digital juga dilakukan,” ujar Kepala Biro umum Sekretariat Wapres Anshary Maulana menambahkan.

Mengapa format digital, menurut Maulana, karena generasi milenial  kita itu kan jumlahnya sudah hampir 42% jadi mereka lebih suka,  friendly dengan gadget.

Dengan adanya perpustakaan digital yang bisa diakses melalui gadget tadi, dia katakan, targetnya adalah literasi untuk perdamaian. Jadi anak-anak muda diajar mengenai keberagaman perbedaan, bagaimana mengatasi konflik di wilayah-wilayah yang sangat beragam.

“Kalau kita melihat Pak JK ini wakil presiden ke 12. Tapi beliau satu-satunya yang 2 periode. Jadi karena keterbatasan referensi di Kantor Wapres sendiri terkait dengan peran atau keterlibatan kegiatan Pak JK. Selama ini kita sedang menghimpun kemudian melestarikan, dan juga dibutuhkan dan seperti di sampaikan pak Joko akan disebarluaskan. Jadi semua orang nanti semua generasi ke depan juga akan tahu, dan seterusnya,” ujar Maulana optimis.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *