BANDA, Wartamaluku.com- Pelaksaan Festival Budaya Banda 2015 tergolong sangat istimewa oleh karena pelaksanaan festival ini dihadiri oleh tamu dari pusat seperti Kepala Biro Perencanaan Kemenko Kemaritiman (Suparman Sirait) dan Asisten Deputi Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintahan Kementrian Pariwisata, (Tazbir) disambut meriah oleh Bupati Maluku Tengah serta semua elemen masyarakat di pulau Banda.
Keindahan Alam Pulau Banda dan keanekaragaman budaya memberikan daya tarik tersendiri baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara hal ini diakui oleh Kepala Biro Perencanaan Kemenko Kemaritiman (Suparman Sirait) dan Asisten Deputi Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintahan Kementerian Pariwisata (Tazbir), kepada Bupati Maluku Tengah (Tuasikal Abua) dan semua elemen masyarakat di Banda. Dikatakan Tuasikal Abua Bupati Maluku Tengah) bahwa paksanaan festival tahun 2015 ini membawa keberkahan pada kita semua masyarakat Maluku Tengah dengan hadirnya Asisten Deputi Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintahan Kementerian Pariwisata (Tazbir) yang merupakan teman kuliahnya sewaktu menjadi mahasiswa pada UII Yogyakarta. Hal ini disampaikan kepada semua masyakarat banda serta meminta pa Tazbir dan Suparman Sirait untuk membantu mengembangkan pariwisata Maluku Tengah, terkhusus Pulau Banda.
Di tengah padatnya acara Festival Budaya Banda 2015 ini, mereka menyempatkan diri bercengkrama dengan peserta lomba memancing tradisional dan mengapresiasi hasil pancingan mereka. Yang mana festival tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jika selama ini kegiatan lomba hanya terfokus pada lomba perahu belang (kora-kora) maka pada tahun ini atas saran Bupati Maluku Tengah, (Tuasikal Abua), kegiatan lomba lainnya diselenggarakan seperti lomba pancing tradisional, lomba foto bawah laut, lomba kuliner dan lomba baris empang dan lomba klompen raksasa.
Kategori kora-kora adat diikuti negeri Namasawar, Salamun, Lonthoir, Pulau Ai, Waer, Pulau Hata dan Kampung Baru. Sementara kora-kora nasional diikuti Negeri Kumber, Boiyauw, Pulau Ai, Waer, Tanah Rata, Lauthang, Dwiwarna, Lamanggoro, Pulau Run 1 dan Pulau Run 2.
Pada lomba kora-kora adat dimenangkan Negeri Salamun disusul Namasawar dan Kampung Baru, sementara regu dayung Negeri Pulau Run memenangi kategori kora-kora nasional disusul Kumber dan Boiyauw. Lomba dilepas oleh Bupati Malteng Tuasikal Abua dari Teluk Negeri Salamun dan finish di depan Istana Mini Teluk Dalam Banda Neira.