Pembangunan Pendidikan, Kesehatan Dan Pariwisata Di prioritaskan

Pembangunan Pendidikan, Kesehatan Dan Pariwisata Di prioritaskan

Ambon,Wartamaluku.com- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku, Antonius Sihaloho menyatakan pembangunan 2017 memprioritaskan tiga bidang, yakni bidang pendidikan, bidang kesehatan dan bidang pariwisata.

“Kita utamakan pembangunan bidang pendidikan, bidang kesehatan dan bidang pariwisata, karena tiga bidang ini akan mendongkrak bidang yang lain, dari sisi peningkatan SDM, artinya bisa meningkatkan daya saing di sektor yang lain, ” kata Antonius, di Ambon, Rabu (4/1).

Menurut dia, bidang pariwisata juga perlu ditingkatkan, karena merupakan potensi daerah yang tidak akan habis, tidak seperti bidang minyak dan gas (Migas) yang pada saatnya bisa habis.

“Di Maluku ada 455 potensi pariwisata , tetapi yang diprioritaskan ada 9 lokasi yang akan dibangun terutama di Banda dan Ora di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), pantai pasir panjang dan pulai Bair, di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra),” ungkapnya.

Selanjutnya, potensi pariwisata Danau Soleh di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), air benyanyi di Kabupaten Buru Selatan (Bursel), pulau matakus di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), pulau lucipara dan potensi wisata di pulau Ambon.

“Di setiap kabupaten memiliki potensi wisata sangat menarik bagi wisatawan,” ujarnya.

Selain pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan dan pariwisata, lanjut Antonius yang sudah 30 tahun mengabdi di daerah ini, sejak tahun 1987, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku juga menangani masalah kemiskinan, ketahanan pangan, reformasi birokrasi, peningkatan investasi, infrastruktur dan pembangunan daerah kawasan perbatasan.

“Target penurunan angka kemiskinan pada 2017 mencapai 16 persen dan pada 2016, mencapai 19,18 persen, sedangkan 2015 mencapai 19,51 persen. Tingkat kemiskinan di Maluku masih tinggi diatas rata-rata nasional, sehingga terus diupayakan untuk dikurangi,” katanya.

Untuk bidang pendidikan terutama yang melek huruf juga masih cukup tinggi diatas 98 persen, ini terus diupayakan untuk diturunkan.

Sedangkan untuk bidang kesehatan, akses masyarakat terhadap kesehatan masih sangat terbatas, terutama di daerah perbatasan.

Karena itu, ada konsep pembangunan kesehatan di 12 gugus pulau dengan membangun rumah sakit pratama setara dengan Puskesmas lengkap. Kemudian menempatkan dokter umum yang kemampuannya ditingkatkan menjadi dokter spesialis, tetapi statusnya tetap sebagai dokter umum.

“Pemprov Maluku juga akan membangun Rumah Sakit Umum Pusat Maritim (RSUPM) di Ambon, yang dibiayai oleh pemerintah pusat untuk melayani rujukan pasien dari Maluku Utara dan Papua,” ujar Anton.

Kemudian untuk pembangunan bidang infrastruktur, dalam hal ini perhubungan, energi dan komunikasi.

“Untuk sektor perhubungan, ke depan ditargetkan tidak ada lagi daerah-daerah terisolir, semua bisa dijangkau dengan transportasi, baik laut, udara dan darat,” katanya.

Begitu juga untuk energi pada 2019 ditargetkan Maluku sudah terang yang ditandai dengan penerangan listrik di semua wilayah. Sedangkan komunikasi sampai tahun 2020 ditargetkan sudah terlayani oleh telekomunikasi.

Disinggung pembangunan trans Maluku, menurut Antonius, untuk pembangunan trans Maluku dengan panjang 1.250 kilometer, baru 70 persen yang mantap, sedangkan sisa 30 persen pembangunannya dilakukan secara bertahap.

“Trans Maluku sebagian besar jalan nasional dan mudah-mudahan tahun 2019 semua sudah dalam keadaan mantap,” ujar Antonius.

Disinggung juga pembangunan jembatan dan dermaga, menurut dia, pembangunan jembatan dan dermaga tidak hanya dianggarkan melalui APBD tetapi akan diusulkan anggaran melalui APBN.

“Pembangunan dermaga di tiga daerah akan dimaksimalkan untuk mendukung Tol Laut, seperti di Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), dermaga di Saumlaki (MTB) dan darmaga di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *