Ambon,Wartamaluku.com- Pembangunan Kilang Blok Masela dibangun di darat atau ONSHORE, menjadi sebuah sukacita bagi masyarakat di Maluku khususnya di Kabupaten MBD dan Kabupaten MTB. Melalui salah satu media sosial Karel Miru mengatakan Sebagai putera daerah merasa senang atas keputusan Presiden untuk membangun kilang didaratan atau ONSHORE REFINARY. Namun dibalik itu sama halnya dengan sebagian basudara di Maluku, bahwa akan terjadi polemik atau kegaduhan baru antara Kabupaten MTB dan MBD mengenai lokasi pembanguna kilang. Hal tersebut juga disampaikan beberapa masyarakat dan aktivis 25/03 kepada wartamaluku.com di ambon.
Lanjut Miru di media soisal memberikan contoh, Untuk lokasi kilang pengolahan minyak Pertamina yang ada di kota Balikpapan sedangkan lokasi kilang Gas – PT Badak LNG berada di Bontang, sebuah kota kecil di Kalimantan Timur. Kota Bontang bukan penghasil Gas hanya menjadi tempat pengolahan Gas yang disalurkan oleh TOTAL, CHEVRON, PERTAMINA dan VICO INDONESIA.
Jarak jalur pipa yang menyalurkan gas dari lokasi terjauh adalah dari TOTAL Senipah ke Bontang kurang lebih 300 km. melalui darat, laut dan sungai. TOTAL Indonesie juga mengelola lahan migas di KALTIM adalah konsesi dari INPEX yang sekarang berinvestasi di Blok Masela, sehingga pasti sudah mengetahui hal ini.
Lanjutnya Memang harus diakui bahwa sebelum pemekaran Kabupaten MBD dari kabupaten induk MTB, Blok Masela sudah berproses dimana pembangunan infrastruktur penunjang sudah mulai dilaksanakan termasuk persiapan pembangunan warehouse di pulau Selaru, pengembangan Bandara di kota Saumlaki – selaku ibukota Kabupaten MTB.
Dengan pemekaran kabupaten MBD maka tentu saja hal ini akan menjadi masalah baru kalau tidak dibicarakan secara baik dan berkeadilan untuk kepentingan bersama kedua kabupaten ini. Oleh sebab itu pemerintah pusat harus secara arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan pembangunan Kilang tersebut.
Dirinya juga menyarankan bagi pihak INPEX dan Pemerintah dalam meminimalisir kegaduhan, maka menurut saya, pembangunan Kilang dilaksanakan di Pulau Babar – MBD, sedangkan Saumlaki dan Selaru menjadi penunjang untuk logistik. Dengan demikian maka pada saatnya rencana pegembangan beberapa blok MIGAS di MBD (Blok Leti, Blok Sermata dan Blok Moa) direalisasikan maka tidak akan menjadi masalah ketika gas-nya diolah di kilang yang ada di Pulau Babar – MBD. sehingga tidak ada lagi masalah pembangunan kilang gas yang baru. (WM-01)