Kredit Usaha Kecil Masih Mendominasi Pertumbuhan Kredit UMKM Di Maluku

Kredit Usaha Kecil Masih Mendominasi Pertumbuhan Kredit UMKM Di Maluku

Ambon,Wartamaluku.com – Pertumbuhan Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih didominasi oleh kredit usaha kecil sebesar Rp1,05 Miliar, diikuti kredit usaha mikro sebesar Rp774,50 Juta dan kredit usaha menengah sebesar Rp618,39 Juta. Walaupun demikian,penyaluran kredit UMKM di Provinsi Maluku posisi Februari 2017 secara Year on Year (yoy) tercatat meningkat, namun melambat dibandingkan posisi Januari 2017 (yoy).

Peningkatan pada bulan Februari 2017 tercatat sebesar 2,64% (yoy) atau sebesar Rp62,78 Juta dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya yakni dari Rp2,38 Miliar menjadi Rp2,44 Miliar.

Pertumbuhan kredit UMKM ini melambat dibandingkan posisi Januari 2017 yang tercatat sebesar 4,28% (yoy). “Perbankan perlu didorong untuk meningkatkan penyaluran kredit UMKM yang saat ini memiliki kontribusi sebesar 29,06% dari total kredit atau menurun dibandingkan tahun 2016 yang tercatat pada kisaran 30%”, ungkap Bambang Hermanto yang menerangkan pentingnya penyaluran kredit kepada sektor UMKM,diruang rapat kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Maluku saat media update bersama wartawan ,Selasa(25/04).

Secara umum jelasnya,penyaluran kredit perbankan di Provinsi Maluku pada bulan Februari 2017 meningkat sebesar 9,03% (yoy) atau senilai Rp802,27 Miliar, sedikit melambat dibandingkan posisi bulan Januari 2017 yang tercatat sebesar 9,66% (yoy).

Peningkatan tersebut masih didukung oleh pertumbuhan kredit di beberapa sektor ekonomi produktif, terutama sektor pertambangan dan penggalian yang tercatat meningkat cukup tinggi yaitu sebesar 57,14% (yoy) dari Rp1,9 Miliar menjadi Rp2,9 Miliar. Selain itu tambahnya, juga terdapat peningkatan yang cukup signifikan di sektor pertanian, perburuan dan kehutanan (41,33%) dan sektor industri pengolahan (16,29%).

Pasalnya,sementara secara nominal, peningkatan terbesar kredit sektor produktif terjadi pada perdagangan besar dan eceran yang tercatat sebesar Rp52,45 Miliar.

Menurut Hermanto,penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit kepada sektor rumah tangga dan bukan lapangan usaha (kredit konsumtif) sebesar 69,99% dari total kredit yang pada posisi Februari 2017 meningkat sebesar 13,19% (yoy) atau Rp789 Miliar. Kredit kepada sektor perdagangan besar dan eceran tercatat sebagai sektor ekonomi dengan portofolio penyaluran kredit terbesar kedua yakni mencapai 20,51% dari total kredit.

“Meskipun sektor perdagangan besar dan eceran belum menunjukan pertumbuhan yang dominan, namun dari 3 (tiga) sektor ekonomi yang tumbuh paling signifikan, khususnya di sektor industri pengolahan mencerminkan kegiatan sektor riil yang menghasilkan produk dengan nilai tambah semakin meningkat,” katanya. (WM-UVQ)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *