Ambon,wartamaluku.com – Realita kubu-kubuan diduga dualisme kepengurusan KNPI Provinsi Maluku,akhirnya terjawab sudah oleh Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Muhammad Rifai Darus. “Membangun Maluku tidak bisa sendiri-sendiri,harus bersama-sama membangun daerah.
Sebenarnya di Maluku tidak ada dualisme.Oleh karenanya,mari hilangkan semua ego,”ajaknya.
Dalam tahun ini kata Rifai Darus,Maluku akan laksanakan musyawarah daerah.Kita buka ruang sebesar-besarnya,ada wadah berhimpun yang luarbiasa ini kita jadikan wadah berhimpun yang merangkul semua kepentingan pemuda dalam kemajemukan.
“Tidak usah diikuti dengan adanya upaya,kepentingan kelompok atau parpol tertentu.Pemuda saat masuk KNPI,hilangkan semua kepentingan.Yang ada hanya kepentingan pemuda Indonesia,”tegasnya usai pembukaan Jambore Nasional Pemuda Maritim II oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi,Rabu(25/04) di Islamic Center.
Dari penuturan Ketum DPP KNPI,bahwa KNPI Maluku tidak ada dualisme,yang terjadi drenching adalah ada organisasi yang mirip dengan KNPI menggunakan logonya pula.Pemerintah sangat paham betul dengan kondisi itu,sehingga keberpihakan dan perlakuan yang luar biasa tetap kepada KNPI yang lahir tahun 1973. “Organisasi dan OKP mirip KNPI baru dibangun tahun 2015 lalu menjadi opini publik yang dimainkan.Sehingga masyarakat bertanya-tanya,”ingatnya.
Dijelaskan lebih lanjut olehnya,Menteri Hukum dan Ham bersama Kepolisian menyerahkan setiap daerah untuk melaporkan kepada mereka jika ada penggunaan logo yang sama dan melanggar hak cipta KNPI 1973. “Jadi,wajar saudara Boy Latuconsina melaporkan kelompok lain yang menggunakan logo tersebut,”terangnya.
Dirinta menegaskan,Presiden Jokowi memerintahkan Menpora melalui surat resmi,untuk membuka Jambore.Dengan demikian,ini salah satu bentuk perhatian Pempus terhadap pelaksanaannya. Jambore Nasional Pemuda Maritim II diikuti oleh 20 DPD I se-Indonesia.(WM-UVQ)