Kesaksian Orno dari Awal Berproses hingga Jadi Wagub Maluku

Ambon, Wartamaluku.com – Sesunggunya Jabatan milik Tuhan, tidak ada Pemerintah di dunia ini yang tidak berasal dari Allah, ungkap Wakil Gubernur Barnabas Orno saat memberikan kesaksian pada ibadah raya di gereja Maranatha Ambon, minggu, 28/4/2019.

Mengawali kesaksiannya, Orno menceriterakan awal melakukan proses menjadi bakal calon Gubernur hingga akhirnya menjadi Wakil Gubernur Maluku.

“Saya merasa perlu untuk bersaksi sedikit terkait proses sampai dengan saya menjadi wakil gubernur Maluku, saya waktu berproses sebagai bakal calon Gubernur saat itu, saya bersama keluarga (istri dan anak – anak) selama kurang lebih empat bulan”, tutur Orno

Lanjutnya, Saat itu ada kegiatan Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) di Tiakur pulau Moa Kabupaten MBD, disitu ada juga ketua Sinode GPM Maluku Bapak Ates Werinussa bersama sejumlah pendeta lebih kurang 62 orang, saya minta kepada ketua Sinode agar menguatkan natsar pergumulan saya di Gedung Gereja Tiakur dengan berdoa pada jam 12 malam.

“Ketika pak ketua Sinode mau berdoa saya bilang bapak tolong berdoa seperti yang saya sampaikan, pak pendeta tolong bilang buat Tuhan Yesus kalau saya Barnabas Nataniel Orno ada di saku Yesus sebagai Gubernur Maluku tanda yang saya lihat adalah saya dapat rekomendasi yang cukup sebagai calon gubernur maluku, tapi kalau saya tidak ada didalam saku Yesus menjadi Gubernur Maluku tanda yang saya minta adalah cara Tuhan Yesus tidak boleh saya mendapatkan satupun rekomendasi dan saya tidak akan pernah menyesali seluruh proses”. Ujar mantap wakil Bupati MTB ini.

Menurutnya, Natsar pergumulan itu kemana – mana selalu membawanya, bahkan pernah berencana untuk mengembalikan di gereja Tiakur.

Lanjutnya, setelah berproses sebagai bakal calon kurang lebih dua bulan dirinya mendapatkan surat dari partai PKB dengan waktu satu minggu, namun menjelang dua hari terakhir Orno merasa surat dari PKB goyang, dan saat itu mantan bupati MBD ini meminta istrinya Ny.Beatrixs Soumeru yang juga adalah seorang pendeta untuk memakai pakaian kebesaran yakni Toha dan kemudian memegang natsar pergumulan. “Saya bilang sama istri saya pendeta Betris Soumeru untuk pakai Toha pegang natsar saja, nanti saya yang berdoa.

“Saya dengan keyakinan kepada Yesus kalau saya di dalam saku Tuhan tolong jaga rekomendasi ini bagi saya Tuhan, tapi kalau saya tidak didalam saku Tuhan biarlah kehendakMu yang berlaku, ternyata dua hari kemudian benar rekomendasi itu lepas. Tetapi saat itu, pak Komarudin dan pak Sekjen PDIP minta saya tidak boleh pulang. Dan ternyata setelah saya bertemu dua kali dengan pak Komarudin dan pak Sekjen PDIP mereka meminta saya untuk berpasangan dengan pak Murad Ismail. Namun, saya tanya kepada istri dan anak – anak ternyata mereka semua tidak setuju tetapi saya memberikan pengertian dengan memakai analogi. Jabatan itu Tuhan punya, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Pak Murad Ismail menjadi Gubernur dan saya menjadi wakil Gubernur itu sudah kehendak Tuhan, kami berdua adalah satu kesatuan”, ungkapnya.

Karena itu, sebagai warga GPM yang selalu bersandar dan GPM menjadi dasar fondasi dirinya mohon dukungan dan doa restu agar kepemimpinannya bersama Gubernur Maluku Murad Ismail bisa menjadi perekat bagi persaudaraan dan kedamaian untuk rakyat Maluku.

Selain itu, Wakil Gubernur yang baru dilantik ini juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh masyarakat Maluku terutama kepada para pendeta yang selalu mendoakannya.

“Saya minta terima kasih yang tak terhingga kepada pimpinan Sinode, Majelis pekerja harian GPM, para pendeta, pendeta pensiunan yang telah mendoakan dan mendukung kami selama ini. Karena selama kurang lebih empat bulan mereka selalu berdoa kepada kami. Saat ini kami juga mohon dukungan doa dari rakyat Maluku terutama kepada pak Ketua Sinode GPM dan para pendeta, semoga kami dijadikan sebagai batu – batu penjuru. Terima kasih banyak, terima kasih banyak”. Tutur Wagub. (WM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *