Ambon, Wartamaluku.com – Perjuangan Komisi III DPRD Provinsi Maluku, satu lagi dermaga daerah di Maluku Barat Daya (MBD), Tomra kini masuk dalam jalur tol laut.
“Sesuai permintaan masyarakat Leti dan Wetar, untuk tol laut logistik bisa menyingahi pelabuhan Tomra -Leti. Kami respon dan mengajukan revisi ke pengelola tol laut dan hasilnya hari ini untuk dermaga Tomra masuk kapal tol laut,”ungkap Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yermias kepada wartawan di baileo rakyat, karang panjang Ambon, Senin (12/04/2021).
Menurutnya, masuk Tomra dalam jalur tol laut, sangat bermanfaat bagi daerah di bumi Kalwedo ini, dikarenakan akan mengurangi kesenjangan harga pokok.
“Artinya harga barang kebutuhan pokok harus dapat disesuaikan, karena kontener sudah disubsidi oleh Direktorat Jenderal perhubungan laut, Kementerian Perhubungan,”ucapnya.
Jika dalam pelaksanaannya masih mahal walaupun sudah dilayari tol laut, dirinya mintakan kepada masyarakat agar mempertanyakannya ke Pemda setempat.
“Buka hanya di Tomra baik di Larat, Saumlaki, Tepa, Moa, Leti, Kisar masih mahal silahkan komplen ke pemda setempat minta Disperindag untuk monotoring harga barang Karena tujuan pempus, tol laut harus bisa menyesuaikan harga atau mengurangi disparitas/kesenjangan,”tandasnya.
Wakil rakyat dari Dapil VII Tanimbar/MBD ini juga meminta adanya peran dari pengusaha lokal untuk memanfaatkan program nasional ini, dalam hal berperan untuk muatan balik, untuk produksi lokal ke daerah lain.
Misalnya jambu mete dari wetar yang diangkut dari Kalbai, Kabupaten alor, menggatasnamakan daerah setempat, padahal barangnya dari wetar.
“Itu sebabnya kami berharap pengusaha lokal yang ada di wetar, moa, tepa, larat, kisar silahkan gunakan kesempatan itu dengan sebaik mungkin,”ajaknya.
Untuk persoalan kontener yang selama ini dikeluhkan, dirinya menegaskan pertemuan di Kementerian Perhubungan ditegaskan untuk kontener telah di subdidi oleh pemerintah.
“Kapal datang penuh balik kosong, kita berharap pengusaha lokal untuk memafaatkan ini dengan baik. Rubah sedikit orientasinya, ambil kominiti lokal biar ada muatan balik, sehingga wajah kita di Kementerian bisa tebal, karena sering di omelin dari kementerian adalah muatan balik, apalagi muatan balik sudah di subsidi, artinya kominiti andalan dari daerah silahkan diangkut dengan kontener menuju surabaya,”pintanya.
Untuk larat, diakuinya pengusaha lokal sudah mengirimkan ikan ke surabaya. Karena itu dalam pertemuan, dirinya mintakan adanya kontener es.
Hal lain yang perlu diatasi yaitu persoalan listrik yang masih bermasalah.
Untuk itu, dirinya berharap adanya perhatian dari Pemda KKT untuk berkoordinasi dengan PLN guna mengatasi persoalan dimaksud, sehingga produksi lokal bisa berjalan dengan baik. (*)