Ambon,Wartamaluku.com – Realisasi inflasi gabungan kabupaten/kota Provinsi Maluku menurun signifikan pada Juli 2024. Angka realisasi gabungan kabupaten/kota IHK di Maluku mengalami deflasi -0,82% (mtm), melandai dibandingkan Juni 2024 yang mengalami inflasi 1,33% (mtm).
Inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku terdeflasi lebih dalam dibandingkan nasional sebesar -0,18% (mtm). Ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Maluku
Jalal Masihuwey dalam press release yang diterima media ini Senin (5/8/2024)
Menurutnya secara spasial, deflasi bersumber dari seluruh kota/kabupaten IHK yang mengalami penurunan realisasi, dengan Kota Ambon dan Kota Tual tercatat deflasi -1,53% (mtm) dan -1,02% (mtm), sedangkan Kab. Maluku Tengah mengalami inflasi terbatas sebesar dan 0,32% (mtm).
Apalagi Inflasi di Maluku yang menurun signifikan, utamanya didorong oleh realisasi kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang terkendali. Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami deflasi sebesar -2,19% (mtm).
Realisasi inflasi utamanya bersumber dari komoditas perikanan, antara lain: ikan layang, ikan tongkol, dan ikan selar dengan andil masing-masing sebesar -0,27% (andil, mtm), -0,22% (andil, mtm), dan -0,13 (andil, mtm).
Program pengendalian inflasi yang intensif dilakukan, terutama pasar murah/gerakan pangan murah/operasi pasar, dibarengi dengan tinggi gelombang terkendali, dinilai menurunkan harga komoditas perikanan.
KAD intra provinsi juga giat dilaksanakan, selama Juli 2024 dilakukan KAD antara Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah dengan komoditas tanaman pangan hortikultura dan perikanan.
Tak hanya itu kelompok Transportasi juga turut mendorong terjadinya deflasi di Maluku. Kelompok Transportasi mengalami deflasi sebesar -0,99% (mtm) yang utamanya dipengaruhi oleh tarif angkutan udara.
Terbatasnya periode libur dan HBKN pada Juli 2024 dinilai menekan tingkat mobilitas masyarakat secara umum, utamanya yang menggunakan angkutan udara.
Deflasi tarif angkutan udara bulan Juli 2024 mencapai -0,15% (andil, mtm). Penurunan harga yang terjadi ditengah peningkatan jadwal dan/atau rute perjalanan dari dan ke Bandara Pattimura.
Kendati demikian secara tahunan, pada Juli 2024, tekanan inflasi gabungan kabupaten/kota IHK di Provinsi Maluku tetap terkendali dan cenderung melandai. Inflasi tahunan Juli 2024 tercatat sebesar 2,71% (yoy), menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,63% (yoy).”ucapnya.
Meskipun demikian, inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional sebesar 2,13% (yoy). Tingkat inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku masih berada dalam rentang sasaran inflasi Nasional tahun 2024 yang ditetapkan pada rentang 2,5+1% (yoy).
Diakui, realisasi inflasi Juli 2024 di Maluku menurun, seiring peran koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk terus memperkuat berbagai upaya sinergis, secara intensif untuk meredam terjadinya inflasi, khususnya yang berasal dari Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.
Ditambahkan adapun, beragam upaya pengendalian inflasi yang dilakukan, antara lain: pasar murah/gerakan pangan murah/operasi pasar yang terus didorong untuk memastikan keterjangkauan harga terutama komoditas perikanan, selain itu dilakukan juga implementasi screenhouse di Gapoktan Passo dan Suli untuk memastikan ketersediaan pasokan hortikultura, sehingga inflasi lebih terkendali.”ungkapnya (*)