Ambon, Wartamaluku.com – DPRD Provinsi Maluku sangat sesalkan pernyataan Menko Polhukam Wiranto karena dinilai sangat menyakiti hati masyarakat Maluku. Demikian dikatakan Ketua sementara DPRD provinsi Maluku Lucky Wattimury yang di dampingi sejumlah Ketua Fraksi kepada wartawan di kantor DPRD Maluku, Kamis 3/10/2019.
Menurut Wattimury, sebagai Menteri tidak selayaknya mengeluarkan pernyataan seperti itu. Sebab orang Maluku tidak ingin ada bencana tidak ingin tinggal di tempat pengungsian, tapi ini alam.
Dikatakan, DPRD Provinsi Maluku sangat sesalkan pernyataan seperti itu. Karena penyesalannya sangat dalam bahkan melukai hati rakyat.
“Kalau pak Wiranto ada di Ambon, dalam situasi seperti itu, pasti lari tidak mungkin tidak lari, dan kalau itu terjadi dalam rumah yang retak dan sebagainya. Kita tahu bahwa sampai hari ini sudah 900 kali goncangan gempa terjadi secara terus- menerus apakah bisa bertahan di rumah. Pernyataan Menko Polhukam ini sangat menyakiti hati Rakyat Maluku dan sangat menyentuh perasaan hati rakyat Maluku.
“Karena itu, kami meminta kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, agar mengambil tindakan tegas terhadap seorang menteri yang mengeluarkan pernyataan seperti itu”, ujarnya.
Wattimury juga mencontohkan saat gempa yang terjadi di Aceh, Palu maupun Lombok tidak ada pernyataan seperti itu, tetapi pada saat gempa yang terjadi di Maluku baru pernyataan tersebut disampaikan.
“Tidak ada orang Ambon yang ingin membebani Pemerintah, tetapi semua ini karena situasi alam, jadi mesti pak Wiranto menjadi penghibur bagi rakyat Maluku yang terdampak bencana alam. Bukan sebaliknya mengatakan pengungsi menjadi beban Pemerintah”, ungkap politisi PDIP ini.
Dia juga menambahkan, Provinsi Maluku adalah salah satu Provinsi yang ikut mendirikan Republik Indonesia. “Karena itu, bagi kami pernyataan Menko Polhukam sangat menyakiti kami. (WM)