DPRD Maluku Minta Dikbud Modifikasi Kurikulum 2013

Ambon, Wartamaluku.com – Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Samson Atapary meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku untuk dapat memodifikasikan kurikulum 2013 untuk tingkat SMA/SMK ditengah masa pandemik Covid-19 ini.

“Jadi kita usulkan untuk kurikulum 2013 dimodifikasi. Jadi bobotnya mungkin tidak 100 persen, tetapi diterjemahkan secara manual lewat modul untuk satu minggu pembelajaran dan wajib dicetak dalam bentuk buku dan dibagikan ke seluruh siswa SMA/SMK sehingga ada rasa keadilan dalam proses pembelajaran,” tandas Attapary kepada wartawan, di Baileo Rakyat-Karpan, Rabu (24/6/2020).

Kata Attapary, modifikasi kurikulum penting dilakukan mengingat pandemik Covid-19 tidak tahu kapan berakhir, dan bahkan sampai saat ini belum juga ditemukan vaksinnya.

Apalagi kata politisi PDI Perjuangan ini, sudah ada sinyal dari Kemendikbud bahwa Tahun Ajaran Baru mulai dilakukan pada 13 Juli 2020, untuk wilayah yang masuk zona hijau.

Dan untuk Maluku sendiri hanya 5 kabupaten/kota yang zona hijau sementara Kota Ambon dan beberapa kabupaten lainnya masih zona merah.

Zona hijaupun, lanjut dia, tidak wajib hukumnya untuk bersekolah, tetapi dikembalikan ke daerah sesuai kesepakatan dengan orang tua murid.

Lebih lanjut kata Attapary beberapa waktu lalu Komisi IV sudah melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Dikbud agar dibuat sistem belajar di masa pandemik.

Sebab jika balajar secara online maka kualitas pendidikan di Maluku akan tertinggal karena terbentur masalah fasilitas.

“Kalau hanya sistem online maka hanya orang-orang yang mampu saja yang bisa belajar sementara mereka yang berada di kawasan 3T itu kan tidak mungkin. Dan kita tidak bisa seenaknya sekolah itu diserahkan kepada orang tua dampingi.

Karena itu kita minta dinas untuk membuat modul atau panduan agar murid belajar mandiri di rumah. Nanti setiap minggu baru dilakukan tatap muka tetapi dengan jumlah terbatas dan disitulah dievaluasi terkait pembelajaran mandiri yang dilakukan di rumah,” jelas dia, sembari menambahkan dengan demikian selama pandemik kita belajar membangun pemahaman kritis para siswa untuk kesiapan masuk perguruan tinggi. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *