Ambon, Wartamaluku.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku gandeng Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sosialisasi mitigasi bencana di negeri Hitu, kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, sabtu, 11/10/2019.
Sosialisasi dihadiri langsung oleh Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku, Farida Salampessy, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar, tim BPBD Kabupaten Maluku Tengah, serta ratusan masyarakat Hitu.
Kepala BPBD Provinsi Maluku Farida Salampessy mengatakan Dalam rangka pengurangan resiko bencana, di Provinsi Maluku maka perlu melakukan sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat.
Dikatakan, pasca gempa yang terjadi tanggal 26 September yang menyebabkan warga lebih banyak mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Karena itu, BPBD dan BMKG akan terus melakukan sosialisasi dari desa ke desa agar masyarakat bisa mendengar penjelasan secara langsung.
“Sosialisasi ini kalau melalui telepon atau melalui SMS atau bisa saja dari mulut ke mulut tapi informasinya tidak akurat, jadi kita memilih melakukan tatap muka secara langsung dengan masyarakat karena itu lebih bermakna”, ungkapnya kepada wartawan usai melakukan sosialisasi di negeri Hitu.
Selain itu, masyarakat Hitu diarahkan oleh Kepala BNPB untuk membentuk tim relawan khusus di desa. “Jadi di Hitu sudah ada tim relawan khusus untuk desa/Negeri. Dan ini bisa menjadi model yang nantinya bisa diikuti oleh desa/negeri yang lain. Kami berharap supaya semua desa bisa membentuk tim relawan”, harapnya.
Dijelaskan pula, bencana merupakan tanggung jawab semua orang baik dari pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dan karena itu, partisipasi dari masyarakat sangat diharapkan. Tuturnya.
Sementara itu di tempat yang sama, anggota DPRD Provinsi Maluku Dapil Kabupaten Maluku Tengah Ruslan Hurasan mengatakan sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BPBD Maluku, BMKG serta BPBD Kabupaten Maluku Tengah yang telah memberikan sosialisasi mitigasi bencana bagi masyarakat terutama di daerah Hitu.
Menurutnya, Sosialisasi ini sangat penting untuk dilakukan guna, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun, dikatakan Hurasan, sosialisasi yang digelar mesti merangkul semua pihak agar masyarakat dapat memahami bencana gempa dan tsunami serta bisa melakukan evakuasi diri secara mandiri. Karena gempa bumi dan tsunami tidak dapat diprediksi sehingga masyarakat tidak mudah percaya isu yang belum tentu benar.
“Pasca gempa baik itu BPBD Maluku dan Maluku Tengah giat melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak panik untuk menghindari adanya korban. Bahkan kepedulian relawan dan tim medis dalam penanganan pasca gempa bagi masyarakat sangat cepat sehingga patut diberi apresiasi”. Tuturnya. (WM)