Ambon,wartamaluku.com-Bertempat di lokasi wisata Patung Martha Christina Tiahahu,Karang Panjang Ambon,Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ,Mercy Barends dari Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku bersama ratusan perempuan yang berdomisili di Ambon dan sekitarnya mengadakan gerakan solidaritas perempuan sabtu (14/05).
Solidaritas tersebut mengangkat tema Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan adalah Kejahatan Kemanusiaan.Nyatanya gerakan ini cukup menarik simpati para kaum perempuan di Maluku khususnya di kota Ambon.
Salah satu Senator perempuan dari PDI Perjuangan ini sangat kecewa karena Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksualitas (PKS) tidak menjadi RUU prioritas dalam Prolegnas tahun 2016 ini. ‘’Maraknya kekerasan seksual terhadap anak dan kaum perempuan di Indonesia belakangan ini,membuat prihatin semua pihak.Apalagi Saya yang ditakdirkan Tuhan terlahir sebagai seorang perempuan.
Olehnya itu,Saya keterwakilan masyarakat Maluku di pusat mendesak DPR RI segera mensahkan RUU PKS dan harus menjadi program prioritas Prolegnas,tegas Barends.
Hal ini ditegaskan Barends kemarin usai Kunjungan Kerja bersama para pemangku kepentingan ditingkatan desa/negeri se-kota Ambon,maka dilanjutkan dengan gerakan Solidaritas tersebut hari ini. Mercy Barends menambahkan,Ia mendesak aparat penegak hukum agar menghukum seberat-beratnya para pelaku Kekerasan seksual terhadap kaum perempuan,jika hukuman mati dilegalkan hendaknya di jatuhkan hukuman tersebut bagi para pelaku.
Dalam gerakan solidaritas ini,dihadiri kurang lebih 400 perempuan,mulai dari Anggota DPRD Maluku,aktifis perempuan juga mahasiswa yang merasa prihatin dengan kondisi Indonesia sekarang.Tak lupa diisi dengan pembacaan dan penandatanganan petisi,pembacaan narasi dan doa,perenungan bersama diiringi pembakaran ratusan obor dan lilin sebagai lambang perjuangan serta solidaritas perempuan.(WM-UVQ)