Akibat Guru Tidak Hadir, Siswa dan Orang Tua Murid Palang Sekolah di SBT

Ambon, Wartamaluku.com – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 13 Pulau Panjang, Kecamatan Pulau Panjang, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dipalang siswa dan orang tua murid sejak 23 November 2019 lalu.

Alasannya, siswa dan orang tua murid kecewa, lantaran tidak ada guru yang melakukan kegiatan belajar mengajar, karena berada di luar kota. Hal ini terungkap, setelah Komisi IV DPRD Provinsi Maluku melakukan verifikasi surat masuk ke kabupaten setempat.

“SMAN 13 Pulau Panjang ini semenjak tanggal 23 November 2019 dipalang. Nah, jadi guru di SMAN 13 itu berjumlah 10 orang, 1 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) yakni Kepala Sekolah (Kepsek), 2 orang CPNS, 2 orang guru kontak, dan 5 orang guru kontak. Kenapa kejadiannya seperti itu? Karena yang 5 orang guru honor dan 2 orang guru kontrak meninggalkan Pulau Panjang ke Kota Bula maupun Kota Ambon, untuk mengurusi administrasi untuk mengikuti seleksi CPNS yang sementara dibuka saat ini. Sementara 2 orang CPNS dinyatakan lulus dan harus mengikuti prajabatan. Sementara kepala sekolah itu juga keluar kota dengan alasan ada pengurusan kepentingan sekolah di provinsi. Tapi tidak masuk akal, ketika pengurusan itu sampai 2 bulan,” beber Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Samson Atapary saat dihubungi wartawan, dari Ambon, Sabtu (21/12/2019).

Menurutnya, siswa dan orang tua murid protes dengan cara memalang sekolah, karena tidak ada satupun guru yang berada di tempat, sehingga menyebabkan proses belajar mengajar tidak bisa berjalan.

Untuk itu, kata Atapary, pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Maluku untuk bisa menyampaikan masalah dimaksud, agar nantinya bisa berkoordinasi dengan Disdik Kabupaten SBT, untuk secepat mungkin menyelesaikan masalah ini, agar siswa bisa kembali mendapat pendidikan yang layak. Katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *