Ambon,wartamaluku.com- Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dipimpin Gubernur Maluku Said Assagaff yang melibatkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku di Kecamatan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), salah satu agenda utamanya membahas 11 Program Strategis Nasional di Maluku.
Saat membuka Rakerda di SMA Negeri 2 Desa Toumalehuw Barat, Kecamatan Pulau Manipa, SBB, Rabu (15/3), Gubernur menegaskan dari 11 program yang dibahas, ada 10 proyek yang sudah disetujui. “Ada 1 proyek saja, yakni pembangunan Institut Teknologi Ambon (ITA) yang masih ditangguhkan tiga sampai empat tahun ke depan, karena dosen-dosen harus dipersiapkan terlebih dahulu, ” ujar Assagaff.
Dia lantas meminta, para pimpinan SKPD terkait, agar mengawal program-program strategis ini, dijaga dikawal. “Jangan sampai tidak dikawal, bisa-bisa tahun depan tidak ada realisasinya. Kemudian itu Dana Alokasi Umum (DAU) kita, mulai tahun depan juga sudah dihitung berdasarkan luas laut kita,” tegasnya.
Assagaff juga menyampaikan akan ada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang), yang bakal dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Cahyo Kumolo, di atas Kapal Dorolonda tanggal 6-9 April 2017. “Saya minta agar semua SKPD, untuk dapat mensukseskan berbagai event nasional yang akan berlangsung di Maluku tahun dan tahun depan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Maluku Anthonius Sihaloho, memaparkan 11 Program Strategis Nasional di Maluku. “11 program yang dimaksud itu ialah Trans Maluku yang merupakan transportasi multimoda. Integrasi transportasi jalan dan transportasi penyeberangan atau ferry yang menghubungkan Gugus Pulau di Maluku.
Selain itu ada 7 ruas jalan trans Maluku yang dimulai dari pembangunan Jalan Trans Maluku Ibra – Danar – Tetoat sepanjang 68.31 Km, pembangunan Jalan Trans Maluku ruas Lingkar Barat Pulau Seram (Kairatu – Piru – Taniwel – Lisabata – Saleman) sepanjang 98.82 Km, dan pembangunan Jalan Trans Maluku ruas Lingkar Pulau Ambon (Laha – Alang – Wakasihu – Asilulu – Kaitetu – Hitu – Morela – Liang) sepanjang 99.6 Km,” paparnya.
Ada lagi, lanjut Sihaloho, Pembangunan Jalan Trans Maluku ruas Lingkar Selatan Pulau Seram (Haya – Tehoru – Werinama – Kotabaru – Airnanang) sepanjang 200.5 Km, Pembangunan Jalan Trans Maluku ruas Lingkar Timur Pulau Seram (Airnanang – Masiwang – Waru – Bula) sepanjang 120 Km, Pembangunan Jalan Trans Maluku ruas Leksuka – Namrole (P. Buru) sepanjang 53.85 Km, dan Pembangunan Jalan Trans Maluku ruas Tual – Ngadi – Tamedan – Ohoitu (P. Kei Kecil) sepanjang 24.2 Km.
“Ruas jalan Trans Maluku sebanyak 7 (tujuh) ruas ini merupakan proyek Strategis Nasional sehingga diprioritaskan penanganannya pada tahun Anggaran 2018 melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Dana Alokasi Khusus (DAK),” terangnya.
Program kedua, menurut Sihaloho, yakni Food Estate, yang merupakan konsep pengembangan produksi pangan di Provinsi Maluku, yang dilakukan secara terintegrasi, yakni pertanian, perkebunan dan peternakan yang berada di suatu kawasan lahan yang didukung oleh infrastruktur berupa bendungan dan irigasi yang difokuskan di Pulau Buru. Untuk program ini dibutuhkan anggaran sebesar Rp. 2,6 Trilyun. Bendungan Waiapo, ini lanjut Sihaloho, telah disetujui pembangunannya dengan Tahun Anggaran 2017, yang akan dimulai Pembangunan jalan akses menuju bendungan dan Pembangunan Fisik Bendungan Waeapo pada Tahun Anggaran 2018.
“Program lainnya, yaitu Flyover Sudirman yang berfungsi untuk mengatasi kemacetan ruas jalan Ambon – Galala dengan Panjang Bentang 402 M, Jumlah Bentang 12 Bentang, Konstruksi bangunan atas PCI GIrder, Konstruksi bangunan bawah beton bertulang, pondasi Bore PIle Diameter 80 Cm, ” terangnya.
Anggaran yang dibutuhkan pun sebanyak Rp. 180 Milyar, dimana untuk Konstruksi Rp. 145 Milyar dan pembebasan lahan Rp. 35 Milyar. “Pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat yang juga masuk dalam proyek prioritas akan memberikan pelayanan medis yang berkualitas dan memadai untuk semua kalangan masyarakat. dengan lokasi RSUP di Wailela, Desa Rumatiga Kota Ambon. Kebutuhan Anggaran untuk Konstruksi Rp. 795,8 Milyar,” jelasnya.
Beberapa program strategi nasional lainnya, yang juga dipaparkan Sihaloho, antara lain Pembangunan Institut Teknologi Ambon (ITA), Bandara Banda, Sekolah Tinggi Pelayaran di Desa Waraka, Kabupaten Maluku Tengah, Pasar Apung Mardika, Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan, Pengembangan Dok & Galangan Kapal, dan Pembangunan Pabuhan Ekspor Waai Tulehu.(WM-UVQ)