Ambon, Wartamaluku.com – Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua meminta Dewan Riset Daerah (DRD) Maluku, untuk melakukan riset secara khusus, terkait posisi Maluku yang berada di peringkat keempat provinsi termiskin di Indonesia. Permintaan tersebut disampaikan Wagub saat melantik DRD Maluku di Lantai 7, Kantor Gubernur Maluku, di Ambon, Selasa (15/7).
“Saya minta DRD teliti lagi, soal peringkat itu. Karena jika itu berdasarkan data dari statistik (Badan Pusat Statistik/BPS), rasanya tidak terlalu pas. Pertanyaan kenapa? Sebab, kalau indikaty yang digunakan, diambil secara menyeluruh nasional kita terapkan di sini rasanya tidak bisa. Situasi dan kondisi daerah masing-masing berbeda,” papar Wagub.
Dia mencontohkan, misalnya soal indikator berapa kali dalam seminggu masyarakat di Maluku mengkonsumsi nasi. Padahal makanan pokok di Kepulauan Maluku ini adalah sagu, umbi-umbian serta jagung. Lalu soal konsumsi protein, disebut Wagub, juga tidak bisa menggunakan indikator berapa kali dalam seminggu orang di Maluku menkonsumsi daging.
Sebab laut Maluku kaya dengan ikan, tentu masyarakatnya lebih banyak menkonsumsi ikan ketimbang daging. Meski menyebut masalah indikator yang digunakan, yang mungkin mempengaruhi peringkat kemiskinan tersebut, namun Wagub tetap berharap DRD Maluku bisa meriset atau melakukan penelitian yang lebih baik terkait peringkat kemiskinan Maluku ini.
Supaya pada satu ketika, tambah Wagub, bisa dibandingkan antara data dari BPS dan data dari DRD. Nanti kita lihat, siapa yang datanya lebih valid. “Kalau data Dewan Riset Daerah Maluku yang valid, ya kita bisa bertanggung jawabkan itu. Ini yang penting,” tandasnya.
Lebih lanjut Wagub menyebutkan, dirinya merasa bahagia dan bangga, karena Maluku sudah punya keputusan tentang pembentukan Dewan Riset Daerah. “Dewan Riset Daerah ini, adalah satu fungsinya untuk melakukan riset, untuk bagaimana meningkatkan daya saing. Saudara-saudara harus ingat, bahwa satu program itu bisa berhasil ditentukan oleh perencanaan. Perencanaan akan berhasil kalau kita punya data yang kuat. Sedangkan data itu akan kita dapat dari riset atau penelitian,” papar Wagub.
Oleh sebab itu, Wagub menyebut, dibentuknya Dewan Riset Daerah ini, sangat tepat. Sebab mereka yang terpilih sebagai Dewan Riset Daerah, adalah guru-guru besar dan punya kemampuan di bidang masing-masing. “Melalui keahlian dan kepakaran mereka, kita harapakan bisa dituangkan dalam satu konsep yang diajukan kepada gubernur. Baru dari gubernur dengan staf peneliti kemudian kita ajukan ke Bappeda agar dibuat perencanaan untuk waktu yang akan datang,” tuturnya.
Wagub menyebut, langkah baru melalui DRD yang dimulai dengan tetap mengacu pada visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur, yaitu mantapnya pembangunan Maluku yang aman, yang damai, yang religius, yang sejahtera, yang berkepribadian, yang berkualitas, yang demokratis dijiwai oleh semangat Siwalima berbasis kepulauan secara berkelanjutan. “Jadi visi dan misi itu yang kita selalu pakai dalam rangka melakukan penelitian atau riset.
Sehingga hasil yang kita dapatkan bisa mengangkat harkat dan martabat Maluku supaya kita duduk sama rendah berdiri sama tinggi dengan provinsi -provinsi lain di seluruh Indonesia,” terangnya.
Wagub menyebutkan, tinggal empat hari lagi kita akan merayakan Hari Ulang Tahun Provinsi Maluku yang ke-72. Dan dua hari lagi kita akan merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, juga yang ke-72. “Dua hari setelah Indonesia merdeka, lahirlah Provinsi Maluku, bersama-sama dengan tujuh provinsi lainnya. Sehingga kita ini dikatakan adalah Provinsi Proklamasi yang melahirkan bangsa ini. Kita harus bangga dengan itu. Dan saya berharap DRD bisa ikut membantu pemerintah daerah mengangkat harkat dan martabat kita,” pungkasnya.