Ambon,wartamaluku.com – Kehormatan yang luar biasa mendapat kunjungan resmi oleh Bapak Justin Lee Wakil Duta Besar (Wadubes) Australia bersama salah satu stafnya Bapak Murray, Hari Jumat (28/4),di ruang kerja pribadi di Kantor DPR RI, Gedung Nusantara 1, ruang 513.
Ungkapan sukacita ini disampaikan Mercy Barends,Anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Maluku dalam salah satu akun media sosial miliknya. ” Bapak Wadubes adalah seorang pribadi yang hangat dan bisa bahasa Indonesia dengan fasih. Pernah berjumpa dalam beberapa kegiatan sebelumnya sehingga pertemuan berlangsung dalam suasana silaturahmi yang penuh keramahan dan persahabatan,”ungkapnya.
Dijelaskan lebih lanjut oleh salah satu Srikandi PDI Perjuangan yang saat ini duduk di Komisi VII,ada beberapa agenda kami bahas, seperti: 1. Pariwisata, 2. Pengembangan Transportasi, 3. Pendidikan dan IPTEK, 4. Penanaman modal asing dan Investasi, 5. Penguatan Maluku sebagai Laboratoriun Perdamaian.
Menurutnya dari hasil diskusi,dapat disampaikan,antara lain: terkait sektor pariwisata: 1. Pemerintah Australia akan tetap mendukung program Yacht Race Ambon-Darwin. Beliau juga menerima secara positif beberapa usulan untuk kapal-kapal layar dapat menyinggahi pulau-pulau kecil yang indah, di kawasan selatan dan tenggara Maluku sebelum pulang ke Darwin. 2. Peringatan hari pahlawan Australia yang gugur di Ambon, dan diperingati setiap tahun di Taman Makam Australia, Tantui Ambon dapat menjadi salah satu Icon menarik wisatawan Australia ke Maluku. 3.Mengetahui bahwa Maluku terdiri dari 1400 pulau lebih maka dijajaki kemungkinan pengembangan sektor pariwisata yg berbasis marine-islands dengan ciri khas budaya yang berbeda-beda.
Wadubes mengangkat issue tentang Kapal-kapal Pariwisata besar (Cruise Line) dapat menyinggahi pulau-pulau di Indonesia khususnya di Indonesia Timur termasuk Maluku. Jenis pariwisata ini memang belum banyak di Indonesia.
Sektor perhubungan tambah Barends,1. mempertimbangkan Maluku ke depan akan menjadi kawasan strategis Migas Nasional dengan 25 Blok migasnya maka kami memperkuat usulan Kabupaten MTB untuk membuka flight penerbangan langsung Saumlaki-Darwin. Gagasan tersebut sementara diusulkan ke Pemerintah pusat cq Kementrian Perhubungan dan harapannya dapat didukung oleh Pemerintah Australia,selain ikut menunjang sektor pariwisata. Karena, selama ini destinasi unggulannya masih lewat Bali.
Hal ini disambut positif oleh beliau dan tentunya akan disesuaikan dengan aturan dan prosedur antar negara jika ada rute penerbangan baru yang hendak dibuka. Kedua,selain itu kami juga membahas dukungan transportasi antar pulau jika ada investor asing yang hendak masuk untuk ikut memperkuat pembangunan sektor transportasi terutama udara dan laut.
Sedangkan untuk sektor Pendidikan dan IPTEK;pertama,membahas terkait penyiapan SDM untuk Industri Migas Blok Masela maupun untuk pengembangan Maluku ke depan dalam berbagai bidang maka kerjasama di sektor pendidikan menjadi salah satu issue utama.
Dukungan beasiswa S1, S2 dan S3 ke Australia, kiranya kuota Indonesia Timur khususnya Maluku mendapat perhatian Pemerintah Australia. Juga, seperti pertukaran pelajar, guru, dll. Kedua,pengembangan riset-riset bersama di berbagai bidang unggulan pembangunan. Untuk Penanaman Modal Asing dan Investasi,membahas tentang ;1. Mendorong PMA pada sektor pariwisata, perhubungan, Iptek, perikanan, migas dan berbagai sektor lainnya yg memberi dampak besar bagi daerah Maluku dan peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya.
Terkait Maluku sebagai labotorium Perdamaian,perlu 1. Ada semacam Centre of Excellent (CoE) Perdamaian yang dapat menjadi smart practices bagi daerah lainnya yang hendak belajar tentang Resolusi Konflik dan Perdamaian berbasis Kepulauan.2 Memperkuat program-program perdamaian dalam berbagai bidang lintas agent of peace, contoh yang luar biasa seperti perempuan dan Gerakan perdamaian di Maluku, lewat adat budaya, tokoh agama, pendidikan dsb. Dari hasil pertemuan dengan Wadubes Australia untuk Indonesia,tutupnya,diharapkan semoga dapat bermanfaat bagi Maluku dan Indonesia.(WM-UVQ)
