Ambon, Wartamaluku.com – Mengusung misi perangi stunting, pendidikan anak usia dini, serta pemberdayaan ekonomi perempuan, istri Gubernur Maluku, Widya Murad Ismail, tancap gas mengunjungi sejumlah kabupaten di Provinsi Maluku.
Setelah mengunjungi Kabupaten Seram Bagian Barat dan melihat langsung salah satu desa yang menjadi locus stunting, Widya kali ini mendatangi Kabupaten Kepulauan Tanimbar selama tiga hari untuk melakukan serangkaian kegiatan. Kunjungan Widya kali ini, bersamaan dengan kunjungan kerja Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Yohanna Yembise.
Saat bertatap muka dengan masyarakat dan melakukan sosialisasi ketahanan keluarga melalui pemberdayaan ekonomi perempuan, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku ini berkesempatan mengunjungi lokasi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Anggrek serta meninjau Posyandu Balita dan Lansia di Desa Olilit. Dirinya juga hadir sebagai juri lomba pangan lokal di Saumlaki.
Saat mengunjungi PAUD Anggrek, Bunda PAUD Provinsi Maluku ini berdialog dengan anak-anak serta tenaga pendidik di lembaga tersebut. Ia juga menyapa masyarakat yang berbondong-bondong berusaha ingin mendekatinya.
Dalam kunjungan itu, Widya didampingi Ketua I PKK Provinsi Maluku, Beatrix Orno, serta istri Bupati Kepulauan Tanimbar, Joice Fatlolon, dan pengurus Tim Penggerak PKK Kepulauan Tanimbar.
Saat menyerahkan bantuan berupa buku bacaan dan alat mewarnai ke PAUD Anggrek, Widya mengucapkan terima kasih terkait penyambutan yang luar biasa dari anak-anak PAUD, berupa tarian dan lagu, serta menggunakan pakaian daerah setempat. Pada kesempatan itu, dirinya tampak bercengkerama dan bermain serta bernyanyi pula dengan anak-anak.
“Penyambutan ini sangat luar biasa. Terima kasih kepada para guru. Mendidik anak-anak ini merupakan tanggung jawab kita semua, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi generasi muda yang tangguh dan cerdas dan bisa menggapai masa depan yang gemilang,” ujar Widya.
Saat menyampaikan sambutannya di Olilit, Widya mengucapkan rasa syukur karena diperkenankan kembali datang ke tempat tersebut. Baginya, datang ke Olilit ibarat pulang kampung karena dia bersama suaminya, Gubernur Maluku Murad Ismail, pernah dikukuhkan sebagai anak adat setempat.
“Saya dikukuhkan disini, sebagai anak adat. Makanya kalau kembali kesini, sama dengan saya pulang kampung,” ujarnya disambut tepuk tangan masyarakat.
Widya yang juga Duta Parenting (Perangi Stunting) Provinsi Maluku meminta agar para orang tua di daerah itu dapat bersama-sama memerangi stunting. Ditegaskannya, meskipun KKT tidak menjadi locus dari kasus stunting, tetapi gizi dan kesehatan anak tetap harus mendapat perhatian.
“Mari kita bersama-sama memerangi stunting karena ini terkait masa depan generasi kita. Kendati kabupaten ini bukan locus stunting, tetapi kita tetap harus memberikan prioritas bagi gizi dan kesehatan anak-anak kita. Saya yakin orang tua disini semuanya luar biasa karena selalu memperhatikan tumbuh kembang anaknya,” kata Widya.
Sementara itu, Menteri PPPA, Yohanna Yembise mengatakan, stop kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah tanggungjawab semua orang. “Pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan semua masyarakat harus ikut mewujudkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini sudah menjadi kampanye global yang menegaskan agar kaum pria berkewajiban untuk melindungi perempuan, termasuk memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya untuk kaum perempuan.
“Target kita 2030, Indonesia tidak ada lagi kekerasan perempuan dan anak,” harapnya.
Untuk hari kedua kunjunyan Widya ke KKT, Rabu 28 April 2019, dirinya akan mendampingi Menteri PPPA mengunjungi SMP N 1 Tanimbar Selatan untuk menandatangani “Prasasti Ramah Anak”, selanjutnya meninjau Puskesmas Saumlaki.
Di hari kedua kunjungannya, Widya akan melantik Pengurus Dekranasda Kabupaten Kepulauan Tanimbar, serta meninjau pusat oleh-oleh atau cinderamata khas Tanimbar.
Widya juga akan mendampingi Menteri PPPA bersama pemerintah setempat mencanangkan Komitmen Kepulauan Tanimbar sebagai Kabupaten Layak Anak Lapangan Madrwiak, Saumlaki. Rencananya akan diserahkan secara simbolis Kartu Identitas Anak (KIA), Akte Kelahiran, dan bantuan SCR dari BNI.
Sementara hari ketiga kunjungan di KKT, 29 Agustus 2019, Widya bersama Menteri PPPA akan menuju Desa Matakus yang ditempuh dengan speedboad sekitar 30 menit dari pelabuhan laut Kota Saumlaki. Di Matakus, mereka akan menjumpai para pengrajin tenun dan organisasi perempuan se-Kabupaten Kepulauan Tanimbar. (**)