Tuamely Sesalkan Ketidakpedulian Kapolres SBB atas Derita Suaminya

SBB, Wartamaluku.com – SEBAGAI istri polisi Maritje Tuamely alias Ice,50an, merasa kesal dan kecewa atas dugaan ketidakpedulian Kepala Kepolisian Resort Seram Bagian Barat akan penderitaan yang kini dialami suaminya Dolvinus Kuhuwael berikut keluarganya yang ikut menjadi korban gempa tektonik yang melanda Pulau Ambon, Nusalaut, Seram dan sekitarnya pada 26 September 2019 silam.

’’Saya sudah mengadu ke Polda Maluku lalu ke Polres SBB kalau rumah saya juga mengalami kerusakkan berat sejak gempa melanda Ambon beberapa bulan lalu, akan tetapi keluhan saya itu belum digubris pimpinan Polda Maluku dan Polres SBB hingga saat ini. Saya heran mengapa keluarga saya tidak dipedulikan,’’ keluh Tuamely kepada pers di Pengadilan Negeri Ambon, Senin (3/2/2020).

Tuamely menyatakan selama mengadu ke Polda Maluku dan Polres SBB dirinya ikut menunjukkan foto-foto dokumentasi berisi bangunan rumahnya terutama di lantai 3 yang mengalami kerusakkan akibat gempa magnitude 6,8 Skala Richter itu.

’’waktu ke Polda saya tunjukan foto-foto bangunan rumah saya yang rusak. Begitu pun ketika ke Polres SBB saya juga tunjukkan foto-foto yang sama. Saya benar-benar korban bencana alam loh, bukan saya bikin cerita bohong.Saya siap tanggung jawab jika foto-foto ini tidak sesuai fakta,’’ tegasnya.

Tuamely juga menyesalkan ketidakpedulian jajaran Polres SBB akan penderitaan yang kini masih membekap suaminya, Dolvinus Kuhuwael, 65 tahun, yang masih dirawat intensif di Rumah Sakit.

“Bayangkan selama suami saya dirawat di rumah sakit selama 6 bulan, tak pernah ada kunjungan dari Kapolres SBB maupun anak buahnya ke suami saya. Padahal, suami saya ini selama berdinas di kepolisian tidak pernah makan gaji buta, suami saya termasuk polisi yang baik dan setia pada tugas dan panggilannya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat,’’ tuturnya.

Tuamely lirih. Baik pihak Polda maupun Polres SBB belum dapat dikonfirmasi menyangkut kegelisahan Maritje Tuamely dan keluarganya. (WM/ROS).

Pos terkait