Ambon, Wartamaluku.com – Sebanyak 116 penumpang KM Nggapulu yang tiba di Pelabuhan Yos Soedarso, Ambon, Minggu (29/3) kemarin malam, langsung dikarantina di Balai Diklat Pertanian Provinsi Maluku dan Balai Diklat Keagamaan Kementerian Agama.
Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease 19 (Covid-19) Provinsi Maluku langsung menempuh langkah-langkah preventif dengan mengkarantina 116 penumpang KM Nggapulu. Para penumpang dari Bau-Bau, Makassar, Surabaya dan Jakarta ini dikarantina karena tidak mengantongi KTP Maluku. Satu diantara para penumpang tersebut adalah Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Prancis.
“Sebanyak 116 penumpang KM Nggapupu sementara kita karantina di Balai Diklat Pertanian dan Balai Diklat Keagamaan,” kata Plt. Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda Maluku, Melky Lohy, Senin (30/3).
Dikatakannya, dari hasil pemantauan tim Gugus Tugas, sebanyak 429 penumpang yang turun dari KM Nggapulu malam itu. Dari jumlah tersebut, hanya 258 penumpang yang mengantongi KTP Maluku, sementara 171 lainnya ber-KTP luar Maluku.
“Para penumpang yang kita karantina ini tidak ber-KTP Maluku, sedangkan yang ber-KTP Maluku kita kembalikan ke keluarga, dan meminta mereka melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. Ada juga warga yang tidak ber-KTP Maluku, tapi karena punya keluarga di Maluku, mereka kita kembalikan ke keluarganya,” jelas Lohy.
Ia merincikan, 80 orang dikarantina di Balai Diklat Keagamaan, dan 36 orang dikarantina di Balai Diklat Pertanian. Sebelum dibawa ke lokasi karantina, para penumpang ini terlebih dahulu menjalani pemeriksaan oleh tim kesehatan berupa pemeriksaan suhu tubuh, dan pemeriksaan identitas. Mereka yang dikarantina itu, tujuan kedatangannya ke Maluku yakni ke Ambon, Maluku Tengah, Buru, Buru Selatan, SBT dan SBB.
Penumpang yang ber-KTP Maluku, khususnya yang domisili di Pulau Ambon diberikan kartu hijau. Para penumpang ini keluar dari areal pelabuhan melewati pintu keluar biasa, dan diminta melakukan karantina mandiri di rumah.
Sementara penumpang dengan KTP luar Maluku diberikan kartu kuning, dan diarahkan menuju tenda petugas. Mereka kemudian dibawa menuju lokasi karantina untuk menjalani masa karantina selama 14 hari.
“Sesuai Maklumat Gubernur, para penumpang yang datang dari luar Maluku ini dikarantina selama 14 hari di lokasi-lokasi yang telah kita siapkan,” kata Lohy.
Selain itu, salah satu penumpang lanjutan KM Nggapulu dari pelabuhan Surabaya tujuan Banda semalam langsung dikarantina di atas kapal karena memiliki riwayat tinggal di kos-kosan yang tetangga kosnya positif terpapar Covid-19.
“Ada juga dua penumpang dari Bali yang naik KM Nggapulu via Surabaya, tapi tadi pagi langsung balik lagi ke Bali,” katanya.
KM Nggapulu sebelum ke Ambon menyinggahi Jakarta, Surabaya, Makassar dan Bau-Bau. Dari Pelabuhan Yos Soedarso, kapal milik PT Pelni Persero tersebut akan menuju Banda Naira, Tual, Dobo, Kaimana, Fak-Fak, dan Sorong. (**).