Sektor pariwisata Kabupaten Maluku Barat Daya masih perlu dikembangkan lagi, sehingga lebih menarik wisatawan berkunjung, dan bisa berinvestasi.
“Potensi wisata di MBD cukup banyak, tetapi sebagian diantaranya belum dikelola secara profesional, karena itu perlu dikembangkan agar jadi daya tarik wisatawan. pengembangan pariwisata, tidak terlepas dan berdiri sendiri tanpa adanya interkoneksi dengan dinas-dinas terkait. Hal ini diungkapkan oleh kepala dinas pariwisata kabupaten maluku barat daya (MBD) Jhon Tangkuman Kepada wartamaluku.com di ambon jumat 29/04.
Tangkuman menjelaskan pula bahwa daerah kabupaten MBD berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia khususnya di provinsi Maluku. Alasannya selain karena daerah ini cukup tertinggal, daerah kepulauan agak sulit untuk memanage pariwisata. Itu dari sisi strategisnya, sisi perencanaan maupun budget yg disiapkan.
Kabupaten MBD merupakan salah satu daerah di Maluku yang berpotensi untuk mengembangkan pariwisata daerah. Di Kabupaten MBD terdapat beberapa objek wisata daerah yang dikelola langsung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah. objek wisata tersebut yaitu pantai Liuketi, pantai Tiasar Kisar, pantai letimara, dan juga daerah gunung kerbau pulau moa.
“Untuk kabupaten MBD sendiri telah memiliki RPJMD yg sudah dilalui oleh bupati dan wakil bupati sebelumnya” ungkap . Jhon
Jadi untuk menjawab RPJMD visi misi tahun 2014-2015 pemerintah daerah kabupaten MBD sudah menginventarisasi semua potensi dan destinasi wisata berupa pantai, danau termasuk kearifan lokal dan peninggalan-peninggalan sejarah yg ada.
Pemerintah kabupaten MBD sendiri gencar melakukan publikasi baik melalui media elektronik maupun media cetak terkait dengan pengembangan semua potensi pariwisata yg berada di kabupaten tersebut.
potensi wisata yg sudah dikembangkan di tahun 2014-2015 adalah pantai liuketi, pantai Tiasar di Kisar, beberapa pantai di Babar, dan di Letimara.
Untuk pengembangan ditahun 2016 ini dengan APBD, pemerintah daerah kabupaten MBD mencoba membangun rumah singgah di 4 destinasi wisata yakni nuwewang di Leti, liuketi di Moa, moapora di Romang dan di Metipara. maksud pemerintah daerah membangun rumah singgah adalah untuk memancing investor yang datang berinvestasi di daerah maluku barat daya. (WM-SK)