Ambon,Wartamaluku.com- Kabupaten Maluku Tenggara Barat semestinya tidak perlu pakai karateker namun cukup pelaksana harian saja sebab pasca Mahkamah Konstitusi tentang pilkada MTB tidak ada gejolak apapun, hal tersebut di katakan mantan bupati MTB Bitzael.S Temmar kepada pers di ambon,senin 17/4/2017.
Temmar menjelaskan dirinya di undang oleh pemerintah provinsi maluku untuk menghadiri pelantikan penjabat bupati MTB namun ketika Ia tiba di ambon dirinya memutuskan tidak menghadiri acara tersebut dengan alasan masa jabatannya sudah berakhir pada pukul 00.tengah malam. Kata mantan bupati MTB dua periode ini.
Adapun undangan yang di keluarkan pemerintah provinsi maluku pelantikan di mulai jam 07.30 wit Temmar menilai waktu yang di tetapkan sangat bertentangan dengan waktu kerja di lingkungan pemerintah provinsi maluku, sebab waktu kerja mulai pukul 08.00 kenapa acara resmi seperti ini di mundurkan setengah jam? sebenarnya ada apa di balik semua ini. Tanyanya.
Selain itu, menurut mantan bupati MTB dua periode ini, semestinya kabupaten maluku tenggara barat cukup dengan PLH saja karena semua urusan pilkada baik gugatan di MK sudah berakhir dan tidak ada gejolak apapun, oleh sebab itu “saya berharap pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih paling lambat akhir bulan ini sudah bisa dilantik”. Ucap Temmar.
Masih kata mantan bupati, mengenai penjabat bupati/walikota akhir-akhir ini sangatlah aneh, semestinya yang menjabat bupati maupun walikota itu ada pada stuktural seperti Inspektorat, biro hukum, biro pemerintahan, para asisten, namun di pemprov maluku malah sebaliknya yang menjabat hampir semua adalah bagian penyelenggara teknis. Dan saya merasa ini aneh.harapan saya kedepan hal ini jangan terjadi lagi. (WM-01)