Ambon, Wartamaluku.com – Pertemuan Gubernur Maluku Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia Letjen Agus Wijojo, melakukan pertemuan bersama Anggota DPRD Maluku.
Menurut Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Richard Rahakbauw, kedatangan peserta Study Strategis Dalam Negeri (SSDN) program pendidikan singkat Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) ke Provinsi Maluku sudah sangat tepat. “Maluku adalah provinsi kepulauan terbesar di Indonesia, karena terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras dan golongan.
Hal tersebut tercermin dari lembaga DPRD Provinsi Maluku.
Oleh sebab itu, sangat tepat jika Maluku yang dikunjungi peserta SSDN,” ungkap Rahakbauw dalam sambutannya, saat menerima kunjungan Gubernur Lemhanas, Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo bersama 27 peserta SSDN program pendidikan singkat Lemhanas angkatan XXI tahun 2017, di aula Lantai V Kantor DPRD Provinsi Maluku rabu, 11/10/2017.
Selain berasal dari latar belakang suku, agama dan ras yang berbeda, lanjut dia, DPRD Provinsi Maluku juga mewakili berbagai aliran politik di Indonesia. Tercatat, ada 11 Partai Politik (Parpol) yang mendapat jatah kursi di DPRD Provinsi Maluku.
Pasalnya, sebagai orang menyatakan, bahwa Maluku ada miniaturnya Indonesia. Selain itu, kata Rahakbauw, Maluku juga memiliki kekayaan alam yang luar biasa, baik di laut darat maupun perut bumi. Maluku juga, lanjut dia, pernah mengalami masa yang kelam, berkaitan dengan hubungan-hubungan sosial.
“Tapi Maluku juga satu-satunya daerah di Indonesia bahkan di dunia, yang memiliki kekayaan budaya yang unik, sehingga mampu membawa Maluku keluar dari konflik sosial. Semua fakta ini tentunya mernarik untuk diangkat pada ruang-ruang akademik, dibicarakan, didiskusikan, dipelajari, dan kemudian diteorikan untuk kepentingan memperkuat ketahanan nasional kita,” tandas Rahakbauw.
Untuk itu, Rahakbauw berharap, peserta SSDN program pendidikan singkat Lemhanas bisa mengali berbagai fakta di Maluku, yang nantinya bisa disintesakan untuk memperkaya kasanah, dan kemudian menjadi solusi bagi program-program ketahanan nasional.
Sementara itu, Gubernur Lemhanas, Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo mengatakan, kedatangan ke Kota Ambon dan Maluku pada umumnya, karena pihaknya melihat bahwa ada banyak hal yang dapat dipelajari di sini. Pasalnya, keberadaan Maluku yang dapat diibaratkan sebagai ‘Indonesia mini’, memiliki banyak keberagaman. Baik yang dilihat dari ciri masyarakat, karakteristik, serta tantangan yang ada.
“Karena bentuknya adalah kepulauan tersebar yang mendiami sebuah wilayah perairan, di situ terdapat tantangan untuk pemerataan pembangunan dan juga untuk membangun konektivitas.
Tetapi yang menarik adalah bagaimana Maluku, khususnya Kota Ambon bisa pulih dari konflik horizontal yang pernah begitu keras melanda pada tahun 1999, 2000, 2001 dan sekarang tidak menyisakan sisa-sisanya.
Malah dalam peringkat untuk demokrasi, toleransi dan kebahagiaan, menempati peringkat yang tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia. Itu mendapat apresiasi dari kami semuanya,” papar Gubernur.
Selama kunjungan ke Maluku, lanjutnya, terdapat banyak hal yang diperoleh untuk kemudian dianalisis dan dijadikan pelajaran yang dapat menjadi bekal perjalanan kedepan.
Sebab dalam kunjungan ini, banyak paparan yang didapatkan, yakni dari Gubernur Maluku, Said Assagaff, Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Doni Munardo yang didukung dengan kepala dari unit TNI terkait, Wali Kota Ambon, Kapolda Maluku dan juga jajaran pimpinan di Universitas Pattimura (Unpatti). (WM)