Ambon, Wartamaluku.com – Menjelang pemilihan Konsultan Citra Indonesia (KCI)-Lembaga Survei Indonesia (LSI) Networking kembali merilis hasil survei terbaru Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku tahun 2018 dengan menempatkan pasangan calon Murad Ismail-Barnabas Orno (BAILEO) pada posisi teratas.
Direktur Konsultan Citra Indonesia (KCI)-Lembaga Survei Indonesia (LSI) Networking Ikrama Masloman mengaku, telah melakukan survei kepada 600 responden dengan wawancara tatap muka yang menunjukan bahwa Murad Ismail dan Barnabas Orno masih unggul. Ungkapnya saat memaparkan rilis hasil survei Pilkada Maluku di Hotel Pasifik Ambon, Kamis, 21/6/2018.
Berdasarkan hasil survei pada bulan Juni pasangan Murad Ismail dan Barnabas Orno (BAILEO) berada di posisi teratas dengan tingkat elektabilitas sebesar 30,0 %, disusul pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Said Assagaff-Anderias Rentanubun (SANTUN) dengan tingkat elektabilitas 25,3 % dan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Herman Koedoeboen-Abdullah Vanath dengan tingkat elektabilitas 24,6 persen. Sedangkan 20,1 % responden belum menentukan pilihannya.
“Dari hasil survei yang dilakukan, pasangan BAILEO unggul secara elektavilitas dengan persentase sebesar 30,0 persen mengalahkan calon petahana yang memperoleh 25,3 persen dan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Herman Koedoeboen-Abdullah Vanath dengan tingkat elektabilitas 24,6 persen,” ucapnya.
Menurut Masloman, dari hasil survei yang dilakukan ternyata mayoritas publik Maluku sangat menginginkan adanya gubernur baru dengan persentase sebesar 58,9 %.Publik tidak lagi menginginkan calon petahana untuk kembali memimpin Maluku, sebab selama masyarakat menilai selama lima tahun tidak ada perubahan. Padahal masyarakat Maluku sangat menginginkan adanya perubahan.
Selain itu, hasil survei tersebut menunjukan petahana dinilai lemah selama memimpin Maluku dengan peresentase sebesar 54,6 %.
“Dari hasil survei kita ternyata yang menginginkan petahana kembali menjabat hanya mencapai 27,30 % sedangkan yang tidak menginginkan 48,20 %, dan yang tidak tahu dan tidak menjawab sebesar 24,50 %,” terangnya.
Bisa di prediksi pasangan BAILEO terpilih sebagai Gubernur baru di Maluku. Namun masih ada beberapa faktor yang bisa mengubah hasil Pilkada yakni beralihnya dukungan swing voters atau suara mengambang yang mencapai 24,6 % pada salah satu pasangan calon serta besar kecilnya angka partisipasi pemilih.
Ada juga faktor lain yang bisa mempengaruhi hasil Pilkada Maluku adalah terpaaan kampanye negatif serta terjadinya invisible hand atau terjadinya kecurangan pemilu yang melibatkan penyelenggara pemilu.