Sopi Jadi Pro Kontra, Bupati MBD Cari Solusi Datangkan Investor

Ambon, Wartamaluku.com – Keberadaan minuman tradisional sopi menjadi pro dan kontra di Provinsi Maluku, yang dinilai ada sisi negatif maupun positif. Namun di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sementara mencari solusi dengan berusaha mendatangkan investor dalam mengelola minuman sopi.

Pasalnya, untuk Kabupaten Maluku Barat Daya yang merupakan salah satu penghasil minuman tradisional sopi. Sopi adalah produk lokal MBD yang dijadikan sebagai minuman adat sejak turun temurun. Karena itu, MBD sementara mencari solusi untuk melegalkan minuman sopi ini guna meningkatkan perekonomian masyarakat MBD. Demikian dikatakan Bupati kabupaten MBD Benyamin Noach, kepada sejumlah wartawan di Ambon, (23/06/2019).

Menurutnya, untuk melegalkan minuman tradisional ini bukan sekedar membuat payung hukum (Perda) saja tetapi perlu adanya investor dalam membuat pabrik yang akan menampung hasil produksi dari masyarakat.

“Kami sementara mencari solusi, untuk program – program pemberdayaan masyarakat lewat pemerintahan yang saya pimpin saat ini. Salah satunya sopi. Karena melegalkan sopi, bukan sekedar membuat Perda. Sebenarnya membuat Perda itu gampang, tetapi yang menjadi soal bukan hanya sekedar Perda, tetapi harus adanya investor yang bisa bersedia membuat pabrik mini. Sebab apabila dianggarkan lewat APBD itu tidak akan cukup.
Karena itu, kami berharap ada ivestor yang bisa membuat pabrik kecil untuk menampung hasil produksi minuman tradisional dari masyarakat MBD”, tutur Noach

Sekedar diketahui, Minuman tradisional yakni sopi adalah minuman adat, Sopi menjadi simbol keakraban antara tuan rumah dan tamu yang datang. Selain sebagai penyambut, sopi dihidangkan untuk upacara-upacara adat, bahkan sebagian masyarakat MBD juga menggantungkan hidup dengan memproduksi dan menjual sopi yakni di Pulau Kisar, Pulau Moa, Pulau Leti, dan Pulau Tepa. (WM)

Pos terkait