Seaweed Estate Terealisasi, Watubun Apresiasi Kinerja Bupati Malra

Ambon, Wartamaluku.com – Anggota DPRD Maluku, Benhur Watubun asal daerah pemilihan Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Aru memberi apresiasi terhadap kinerja dan kepimpinan, Muhamad Taher Hanubun sebagai Bupati Maluku Tenggara (Malra).

Apresiasi diberikan atas upaya pemerintah daerah Kabupaten (Pemkab) Malra bersama dengan Pemerintah Pusat (Pempus) yang merealisasikan seaweed estate (kawasan perkebunan rumput laut) sebagai salah satu industri terintegrasi di kabupaten yang berjuluk”Larvul Ngabal” yang kaya akan sentral industri rumput laut.

” Sebagai Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Maluku saya sangat mendukung upaya Pemda Malra dan Pempus merealisasi Seaweed Estate sebagai Industri di Malra. Kinerja ini patut diberi apresiasi karena sangat bermanfaat bagi masyarakat” ujarnya di DPRD Maluku, Rabu (1/9).

Menurutnya, apa yang dilakukan Bupati merupakan langkah maju dalam meningkatkan pendapatan daerah, terlebih khusus dalam membantu perekonomian masyarakat pesisir.

Untuk saat ini, potensi rumput laut di Malra sangat menjanjikan bagi pemenuhan ekonomi masyarakat terutama mereka yang ada di pesisir.

“Saya salut dengan pak Taher sebagai Bupati, ini bagian dari langkah maju, apalagi urgensinya langsung menyentuh masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir tentang pemasaran produk rumput laut, karena sudah pasti terkelola secara terintegrasi,” urainya.

Dengan langkah yang telah dilakukan maka secara otomatis berdampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam budidaya rumput laut, sehingga bisa berdampak bagi penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Malra.

“Ini juga sebagai upaya menekan angka-angka cukong liar dari luar daerah, yang leluasa melakukan pembelian dengan harga murah kemudian menjual kembali dengan harga tinggi, maka terjadi fluktuasi harga dengan alasan situasi pasar lesu,”ujarnya.

Untu itu dirinya berharap, agar kedepan dalam kebijakan ekspor produk rumput laut, bisa langsung dilakukan dari Malra, dalam mengantisipasi klaim sepihak dari daerah penghasil lain, dengan kata lain, hasilnya dari Malra namun yang dikenal di pasaran dunia, hasil dari Surabaya.

Hal itu senada dengan kepemimpinan Hanubun dengan jargon Sinergi membangun daerah berjalan dengan baik, meskipun ada beberapa permasalahan dan hambatan, namun sejauh ini kebijakan yang diambil menyentuh langsung dengan masyarakat. (**)

Pos terkait