Sairdekut : Regulasi Apapun Yang Terpenting Adalah Ada Efek dari Status

Ambon, Wartamaluku.com – Kota Ambon dalam situasi regulasi seperti apapun mau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ataupun PSBB transisi yang terpenting adalah ada efek dari seluruh status yang diberlakukan itu. Ketegasan ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Maluku Melkianus Sairdekut kepada wartawan diruang kerjanya, selasa 21/7/2020.

“Memang status itu penting tetapi apakah status itu mempunyai efek kepada masyarakat, itu yang paling penting bagi kita,” ungkapnya.

Dicontohkan, PSPB tahap I dan tahap II, menurut sebagian kalangan bawah, Maluku ini dari angka statistiknya mengalami kenaikan kesembuhan pasien, dari pada angka yang Terinfeksi. Itu berarti mengindikasikan bahwa seluruh kerja-kerja bersama berjalan dengan baik.

Dengan demikian, apa yang terjadi ini bukan menjadi keberhasilan satu dua orang tetapi menjadi keberhasilan banyak orang.

“Masyarakat, pemerintah dan seluruh stakeholder, tokoh-tokoh agama, TNI dan polri, yang bekerja keras sehingga kita bisa mendapatkan hasil seperti ini,” jelas Sairdekut.

Kota Ambon kata lanjut Sairdekut, yang sebelumnya berada di zona merah kini sudah menjadi oranye. Maluku Barat Daya (MBD) yang tadinya ada kasus positif kini angka terkonfirmasi nol.

Karena itu apapun status yang hari ini kita alami terutama di Kota Ambon dalam kaitan dengan PSPB transisi, yang paling penting memiliki efek positif bagi masyarakat.

Kata politisi Partai Gerindra ini, yang harus dipikirkan pemerintah sekarang ini adalah bagaimana memperbaiki ekonomi masyarakat. Sebab jika dilihat dari dinamika tranportasi dan ekonomi yang ada maka jika pemimpin yang tidak mempertimbangkan banyak faktor ini jauh-jauh hari, maka bisa saja masyarakat mengalami hal-hal yang sulit di kemudian hari.

Olehnya itu kata Sairdekut, dalam kaitan untuk peningkatan ekonomi masyarakat maka sudah waktunya setelah masa PSPB di kota Ambon, maka pemerintah di seluruh kabupaten/kota di Maluku, baik itu yang wilayahnya zona merah, zona hijau maupun yang lainnya, sudah mesti berpikir untuk langkah-langkah berikut terkait dengan kegiatan-kegiatan yang bisa menghidupkan roda perekonomian masyarakat kita.

“Kita tidak mungkin hidup dalam situasi ini. Karena itu langkah- langkah antisipasi harus segera dilakukan. Apa langkah antisipasi pemerintah daerah? Itu diserahkan bagi pemerintah untuk berpikir soal menghidupkan roda perekonomian,” tutur Sairdekut. (**).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *