Ambon, Wartamaluku.com – Ketua DPD Partai Golkar Maluku Said Assagaff menyatakan dirinya mematuhi keputusan partai politik (Parpol) berlambang beringin di Pilkada setempat pada 2018 untuk berpasangan dengan kandidat Wakil Gubernur (Wagub).
“Saya memang Ketua DPD Partai Golkar Maluku. Namun, harus mematuhi mekanisme Partai Golkar yang nantinya memutuskan harus berpasangan dengan kandidat Wagub siapa,” katanya, di Ambo, Senin/13/3/2017.
Dia mengakui, tidak saja beberapa bakal calon Wagub yang ingin berpasangan dengan saya namun semua itu nantinya ada Tim yang survei.
Ada juga yang minta agar bailehonya di pasang.
“Sepanjang baliho atau pun spanduk itu tidak menyalahi ketentuan, terutama Pemkot Ambon, silahkan dipajang saja untuk tujuan sosialisasi,” katanya.
Said mengemukakan, ada juga yang memajang fotonya dengan tujuan sosialisasi pemilihan anggota DPR – RI maupun DPD – RI pada 2019.
“Saya tidak keberatan bila itu hanya untuk kepentingan sosialisasi kandidat Balon Wagub maupun anggota DPR – RI dan DPD -RI,” ujarnya.
Dia mengemukakan, DPP partai Golkar yang memiliki kewenangan untuk memutuskan harus berpasangan dengan Wagub siapa nantinya pada Pilkada 2018.
“Pastinya berkoalisasi dengan Parpol lain sebelum rekomendasi diterbitkan DPP Partai Golkar yang sebelumnya menegakkan ketentuan disurvei konsultan independen profesional,” tandas Said.
Karena itu, dia menyilakan siapa pun yang berminat mencalonkan diri sebagai calon Wagub.
“Pa Etyy sapaan Wagub Maluku, Zeth Sahuburua yang telah berusia 75 tahun juga memiliki hak untuk berproses sehingga peluang ini terbuka untuk kandidat pastinya beragama Kristen,” tegas Said.