Rasa Prihatin, DPRD Minta BWS Bangun Talud Penahan Air di Buano Utara

Ambon, Wartamaluku.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Maluku pekan kemarin menyebabkan ratusan rumah warga di Buano Utara, Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, terendam banjir. Akibatnya, sekitar 119 Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi. Hal ini menjadi perhatian DPRD Provinsi Maluku dapil Kabupaten SBB Hatta Hehanussa.

Menurut Hehanussa, Banjir sering menerjang daerah tersebut, lantaran posisi desa lebih rendah dari air laut. Dia prihatin, dengan kondisi warga di Buano Utara.

Oleh karena itu, Hehanussa meminta Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku untuk membangun talud penahan air, untuk mencegah banjir yang setiap tahunnya selalu melanda Buano Utara, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Dia pun berjanji akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemrov) Maluku untuk penanganan bencana yang puluhan tahun didiamkan Pemerintah Kabupaten SBB.

“Nanti persoalan ini akan saya sampaikan ke Komisi III DPRD Provinsi Maluku untuk ambil langkah-langkah kongkret, dengan mengambil langkah koordinasi dengan BWS. Saya melihat, Bupati dan DPRD setempat seperti tidak peduli dengan masalah yang dialami warga setempat,” ungkapnya kepada wartawan di DPRD Maluku, Kamis (12/3/2020).

Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian dari DPRD Provinsi Maluku khususnya Komisi III, agar masyarakat di daerah setempat tidak merasa dikucilkan oleh pemerintah, lantaran membiarkan banjir terus menerus menerjang wilayah itu.

Dikatakan, hingga saat ini belum ada bantuan apa-apa dari pemerintah setempat. Banjir menerjang permukiman warga pada akhir Februari lalu. Kondisi itu semakin parah setelah Danau Amaola ikut meluap hingga ke rumah warga.

Untuk diketahui, Pengungsi paling parah berada di sekitar danau berjumlah 716 orang. Mereka mengungsi setelah ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. (**).

Pos terkait