Jakarta,Wartamaluku.com – Tiga bulan menjelang pelaksanaan Tour de Molvccas (TdM), Kementerian Koordinator Kemaritiman melaksanakan Rapat Koordinasi yang melibatkan kementerian dan sejumlah lembaga atau dinas terkait dari Provinsi Maluku.
Rapat berlangsung Kamis (8/6) pagi di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dipimpin Asisten Deputi untuk Bidang Budaya, Seni dan Olahraga Bahari, Kosmas Harefa dan dihadiri sekitar 30-an peserta rapat.
Selain peserta dari Kementerian Koordinator Kemaritiman, hadir pula peserta sejumlah kementerian terkait seperti perwakilan dari Kementerian Pariwisata, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemuda dan Olahraga. Hadir pula perwakilan dari BUMN, Pertamina, PLN dan Telkomsel.
Dari Maluku, hadir Sekretaris Kota Ambon, Kepala Bappeda Provinsi Maluku (Promal), Kepala Dinas Pariwisata Promal, Kepala Dinas Kesehatan Promal, Kepala Dinas Perumahan Promal, perwakilan dari Balai Jalan-Jembatan Wilayah Maluku-Maluku Tenggara, Kadis Pariwisata Kabupaten Maluku Tengah, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten SBT sejumlah staf dan pihak EO.
Rapat dibuka Kosmas Harefa, dilanjutkan Pengantar Kepala Bappeda Promal Anton Sihaloho dan Pengantar dari Kepala Dinas Pariwisata Promal Habibah Saimima. Kosmas menyatakan rasa senangnya karena rapat koordinasi dihadiri oleh berbagai pihak terkait dan masing-masing dapat memberikan laporan.
“Saya senang karena rapat koordinasi ini direspon dan dihadiri berbagai pihak terkait, baik dari pusat maupun dari daerah.
Semangat ini harus ditingkatkan dan berharap dapat diimplementasikan dengan baik. Waktu sudah semakin dekat dan karena itu, kita harus lebih intens dalam berkomunikasi. Jika ada kendala harus cepat dikomunikasikan dan cari jalan keluarnya. Kita tidak boleh main-main karena ini event internasional. Jangan sampai terjadi kontraproduktif atau overlapping kebijakan.
Kita harus berikan yang terbaik untuk Maluku dan untuk bangsa ini,” demikian Kosmas mengingatkan. ETAPE DAN KENDALA Pihak panitia dan EO dalam “Laporan Hasil Survei Kedua” menjelaskan perubahan rute atau etape terbaru, antara lain : Etape I: Piru-Masohi 179,7 KM. Etape II : Waipia – Kobisonta 188,7 KM. Etape III: Bula – Wahai 153,8 KM. Etape IV : Masohi – Kairatu 142,4 KM dan Etape V mengitari kota Ambon, Pantai Namalatu – Lapangan Merdeka 86,7 KM. Total 751,5 KM.
Panitia dan EO juga melaporkan sejumlah kendala di antaranya jalan rusak terutama di area Taman Nasional Manusela di Maluku Tengah atau SS berikut minimnya rambu lalu lintas dan kendala marka jalan di sebagian besar jalan Trans Seram.
Dilaporkan pula kesulitan akomodasi yakni hotel dan penginapan terutama di Kota Masohi dan Kota Bula. Di kota Bula, Seram Bagian Barat (SBB), walaupun kekurangan hotel tetapi sejumlah rumah penduduk yang akan dijadikan homestay telah siap.
Di Kota Masohi, cukup banyak hotel, tetapi masih banyak hotel yang belum layak terutama fasilitas kamar mandi/toilet termasuk kamar yang kurang bersih dan dan AC yang kurang maksimal. Masohi juga masih membutuhkan kekurangan 40-an kamar dan diharapkan dapat teratasi dengan homestay. Hotel dan penginapan yang layak di kota Bula masih jauh dari harapan.
Selain jumlah hotel yang masih kurang, kondisi sejumlah hotel yang juga ada kurang memadai. Oleh karena itu dibutukan komitmen untuk renovasi, perbaikan fasilitas dan kerja keras untuk pemenuhan homestay atau penginapan dengan tenda memadai. Telekomunikasi juga menjadi masalah. Sebagian besar wilayah Pulau Seram tidak terjaring dengan jejaring telekomunikasi.
Terhadap sejumlah kendala yang dihadapi, Rapat Koordinasi menghasilkan sejumlah komitmen dari berbagai pihak terkait yang hadir. Sejumlah kementerian dan BUMN terkait misalnya, telah menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan dinas-dinas terkait di daerah, termasuk dengan panitia dan EO.
Pihak Kementerian PUPR dan Balai Jalan berikut pihak Perhubungan, menegaskan, telah mulai bekerja memperbaiki jalan rusak dan diperkirakan akhir Agustus, jalan Trans Seram, jalur yang akan dilewati Tour de Molvccas, telah siap digunakan, dilengkapi berbagai fasilitas seperti marka jalan dan rambu lalu lintas.
Rencananya Rapat Koordinasi akan dilaksanakan kembali di Ambon sebulan menjelang pelaksanaan TdM yang akan dilaksanakan pada 18 – 22 September 2017. Pihak panitia dan EO, harap Kosmas, dapat mengecek kembali semua persiapan yang terkait