Ambon, Wartamaluku.com-Beberapa Program dinsosnakertrans kabupaten maluku barat daya di antaranya “ Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Pengambilan dan Pendistribusian Buffer Stock dan Peralatan bagi Korban Bencana, terdiri dari bufferstock barang bantuan bencana sarden, kecap manis, selimut halus, matras, tenda gulung, minyak goreng,, paket perlengkapan keluarga, tenda keluarga dan beras”.
Bencana merupakan peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh alam atau non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban manusia, kerusakan lingkungan dan kerugian harta benda. Demikian disampaikan kepala dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten maluku barat daya K. Paliaky Spd kepada wartamaluku.com di ambon rabu 8/06.
Oleh sebab itu, bantuan ini dipersiapkan dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana karena tanpa dipungkiri “Bencana selalu datang secara tiba-tiba dan di luar dugaan. Untuk itu, setiap warga harus memiliki kesiapsiagaan terhadap bencana,”sehingga ditahun 2016 ini kata kadis social…….dinsos MBD memiliki bufferstock yang cukup tersedia digudang, sehingga kapan pun ada bencana pemda MBD melalui dinas sosial akan menyalurkannya.
Lanjutnya MBD ini termasuk rawan bencana oleh sebab itu harus ada tanggap darurat karena MBD selalu rawan bencana di pulau-pulau sehingga untuk menunjang hal tersebut maka kebutuhan fasilitas harus ada seperti spied ke pulau-pulau dan mobil yang bisa menjangkau desa-desa yang ada di kabupaten MBD.
Kata kadis ada juga bantuan sosial seperti beras raskin yang siap untuk didroping oleh bulog tual untuk 17 kecamatan di kabupaten Maluku barat daya, mengingat MBD selalu gagal panen, ada juga bantuan kepada warga kategori kurang mampu yang berada di 8 kecamatan, bantuan ini berupa Bahan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pun siap dibagikan sesuai APBD MBD melalui DPA Dinsos tahun 2016.
Paliaky juga menambahkan kegiatan APBN tahun 2015 yang dikelola dinas sosial provinsi maluku sesuai hasil survei dinsosnakertrans MBD cukup berhasil seperti bantuan dana kube di kecamatan moa,lakor,luang sermantang.
“Dinsosnakertrans untuk tahun 2015 pun sudah berhasil melaksanakan program-program tersebut walaupun dengan anggaran yang minim alias kurang tetapi dikatakan berhasil pada program yang berupa pemberdayaan tenaga kerja infrastruktur pedesaan yang terpusat di empat kecamatan wetan, damer,lakor dan wetar barat.
Terjadi juga dampak sosial yang tercatat di dinsos kabupaten MBD antara lain kekerasan terhadap perempuan dan anak sebanyak empat kasus didesa tomra, desa tounwawan moa dan werwawan pulau lakor, hal tersebut sudah ditangani langsung polsek setempat. ucap paliaky
Selain program diatas ada juga kegiatan pemuktahiran data PMKS terbaru saat ini sedang dirampungkan oleh petugas lapangan dinsosnakertrans dan diperkiraan akan rampung pada agustus 2016 yang meliputi 17 kecamatan kabupaten MBD.
Ketika di tanyai terkait tenaga kerja di PT batutua tembaga raya de site lurang pulau wetar kata kadis sosnakertrans, dirinya menganggap managementnya kurang transparan terhadap, info tenaga kerja asing, tenaga kerja local an tenaga kerja non local, tenaga skill maupun non skell, oleh sebab itu pemda MBD telah membuat payung hukum yaitu PERDA tentang retribusi pajak inta daerah yang baru saja di buat beberapa bulan yang lalu. Sehingga ia yakin adanya perda ini pengangkatan tenaga kerja bisa sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dinsosnakertrans untuk tahun 2015 pun sudah berhasil melaksanakan program-program tersebut walaupun dengan anggaran yang minim alias kurang tetapi dikatakan berhasil pada program yang berupa pemberdayaan tenaga kerja infrastruktur pedesaan yang terpusat di empat kecamatan wetan, damer,lakor dan wetar barat.
Kata paliaky “kami bekerja dengan data RPJMD kabupaten MBD dan disingkronisasikan dengan visi misi bupati dan wakil bupati MBD yaitu mencerdaskan kehidupan masyarakat MBD, menuntaskan kemiskinan dan menyehatkan masyarakat MBD dengan pendekatan kultur dan budaya MBD sebagai kabupaten kepulauan yang berada di depan NKRI”…..KALWEDO.