Plt Gubernur Pimpin Rapat Pemantapan Pesparani Nasional I

Ambon, Wartamaluku.com – Pelaksana Tugas Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, Jumat (23/3), memimpin rapat pemantapan persiapan Pesta Paduan Suara Gerejani Nasional (Pesparani) Katolik I, yang akan digelar di Ambon, pada tanggal 14 hingga 20 Oktober 2018 mendatang.

“Pertemuan hari ini, hanya untuk mengecek kesiapan kita sampai hari ini, dan sekaligus saya menyampaikan kepada saudara-saudara sekalian tentang perkembangan terakhir dari Kementerian Agama,” ujar Sahuburua, pada rapat yang berlangsung di Kantor Gubernur, dan dihadiri sejumlah pihak dan instansi terkait tersebut.

Menurut Sahuburua, pada tanggal 13 Maret lalu, dirinya diundang Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LP3KN) Tingkat Nasional, untuk memberikan penjelasan secara menyeluruh, tentang kesiapan pelaksanaan Pesparani pertama yang akan dilaksanakan apakah Oktober ataukah November mendatang.

Dia katakan, setelah dirinya memberikan penjelasan, ada pemikiran kepanitiaan yang ada sekarang ini mau ditingkatkan menjadi Panitia Nasional. ‘’Jadi nanti tidak lagi dengan Keputusan Gubernur, tapi nanti kepanitiaan dengan Keputusan Menteri Agama RI. Sebab ini yang pertama,’’ terangnya.

“Nah, bagaimana dengan di tingkat pusat, dalam hal ini terkait dengan distribusi undangan atau surat-surat lainnya, untuk menghubungi pihak-pihak tertentu di Jakarta, dalam kaitan dengan proses pelaksanaan tugas ini? Di posisi itulah, peran dari LP3KN. Untuk yang Protestan ada LPPD. Jadi sub panitia di sana (Jakarta), tapi ditangani secara kelembagaan. Ini juga jika terkait pertemuan dengan menteri, atau pertemuan dengan lembaga-lembaga terkait,” paparnya.

Hal berikut yang diungkapkan Sahuburua, yaitu pihak panitia sudah memiliki logo untuk Pesparani Nasional Pertama ini. “Logo itu, dilombakan dan sudah mendapat juaranya, dan sudah dikukuhkan pada saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Bali pada tanggal 10-14 Maret 2018 lalu. Sudah diumumkan orangnya. Dan LP3KN telah menyetujui bahwa logo itu akan kita pakai secara menyeluruh pada acara Pesparani Pertama ini,” bebernya.

Menyinggung soal anggaran, Sahuburua katakan, sebagaimana keputusan Gubenur Maluku, APBD menyediakan dana Rp. 20 miliyar. Dan uang itu, menurut dia, telah tersedia.

“Anggaran secara menyeluruh itu Rp.40 milyar, dengan perhitungan Rp.20 milyar kita dapat dari APBN dan Rp.20 milyar APBD. Nah, APBN itu, lebih khusus kita fokuskan pada konsumsi, dan yang kedua akomodasi,” ujarnya.

Jika akomodasi dan konsumsi dananya kurang dari yang dianggarkan, Sahuburua menambahkan, maka pihaknya memasukannya lagi di anggaran pada bidang-bidang yang lain. Dengan begitu, jika ada kekurangan akan diperbaiki.

“Atas dasar itu, saudara-saudara harus tahu, kita ini kerja di luar dari konsumsi dan akomodasi, maka kita kerja dengan uang Rp.20 milyar, yang telah dianggarkan oleh pemerintah daerah beberapa tahun yang lalu, yang akan kita pakai dalam pelaksanaan kegiatan ini,” tandasnya.

Sedangkan menyangkut anggaran APBN, menurut Sahuburua, karena ini event Pesparani Nasional pertama, dan LP3KN ini baru juga dibentuk, maka mereka belum terlalu paham soal mekanisme dan prosedur anggaran itu.

‘’Sekarang ini diharapkan akan dipenuhi pada saat kita membicarakan anggaran perubahan APBN. Jadi anggaran Rp. 20 milyar jadi tanggungjawab dari LP3KN di sana,’ tuturnya.

Dia menambahkan, soal dana dari APBN, ketika dirinya bertemu dengan Ketua LP3KN dan Dirjen Kemenag hal ini diwanti-wanti kepada mereka. “Saya katakan saya tidak mau malu jika kegiatan ini tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Oleh sebab, terkait dana sudah diputuskan ada sharing, dan itu tanggungjawab bapak-bapak di Jakarta. Dapat bantuan dari mana itu tanggung jawab mereka, tetap ini (Pesparani) harus jalan,” tegasnya.

Pos terkait