PKB Gelar Muswil Secara Virtual, Ini Arahan Ketua Umum

Ambon, Wartamaluku.com – Guna menyiasati kondisi pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) secara virtual dan serentak di seluruh Indonesia, Sabtu (9/1/2021).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, saat membuka Musyawarah Wilayah PKB se-Indonesia mengatakan pelaksanaan Muswil tahun 2021 dilakukan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya akibat adanya Pandemi COVID-19.

Tetapi, disisi lain pelaksanaan Muswil tahun ini dinilai sangat efektif karena tidak lagi harus menghadiri Muswil satu persatu, melainkan sekali hadir bersama-sama untuk bertatap muka serta berkonsolidasi secara serentak.

Menurutnya, pelaksanaan Muswil tahun ini, menandai dilaksanakan satu proses Demokrasi internal yang bukan saja menyangkut suksesi kepemimpinan, tetapi Muswil konsolidasi 5 tahunan menjadi kewajiban organisasi untuk melaksanakan evaluasi kinerja, kepemimpinan, prestasi, kekurangan dan seluruh kelebihan selama 5 tahun.

Dikatakan, momentum Muswil adalah Bagaimana bisa melakukan bibit awal baru dengan menjadikan masa lalu 5 tahun sebagai pijakan modal dan kekuatan untuk melangkah ke depan.

Dijelaskan, dirinya sudah mendapat laporan dari tim evaluasi kinerja yang langsung turun ke DPW maupun yang melakukan monitoring.

Dari hasil evaluasi dirinya merasa bangga, sebagian besar hasil evaluasi sungguh menyenangkan dan membanggakan.

“Tetapi disisi lain, catatan-catatan dan evaluasi penting dari seluruh kinerja 5 tahun mengakibatkan harus melakukan penataan struktur sekaligus evaluasi, ” Ujarnya.

Dikatakan, ditengah masa sulit pandemi, PKB harus mensponsori barisan, baik di eksekutif maupun legislatif terutama lewat protek menghadapi tantangan sulit pandemi yang berakibat pada krisis ekonomi.

Menurutnya, pada krisis ekonomi akan terjadi banyak persoalan-persoalan dan 3 hal akan terjadi yaitu pengangguran baru sehingga terjadi kesulitan pemenuhan kebutuhan keluarga.

Selain itu akan terjadi kesenjangan sosial di mana-mana dan yang paling rawan dari kesenjangan sosial adalah konflik sosial.

Karena itu, hal ini harus diantisipasi sehingga tidak akan berlanjut pada krisis politik yang mengakibatkan sistem politik tidak nyambung dengan keadaan yang dihadapi.

Krisis politik kedua menurutnya akan hilangnya rasa percaya masyarakat kepada Eksekutif maupun legislatif dan publik kepada partai politik.

“PKB jangan sampai tidak dipercaya publik akibat adanya resesi ekonomi, krisis sosial” tuturnya.

Untuk itu di tahun 2021, dirinya berharap agar PKB bisa membangun kesetiakawanan, solidaritas untuk Indonesia bangkit. Apalagi dalam menghadapi krisis ekonomi, sosial PKB harus bisa hadir dan menjadi garda terdepan.

Sementara itu, Ketua DPW PKB Maluku, Basri Damis, di Swissbell hotel mengatakan, Pelaksanaan Musyawarah Wilayah ke 5 merupakan amanat Muktamar PKB di Bali tentang penataan dan penyeragaman struktur kepengurusan PKB di seluruh Indonesia.

Selain itu juga merupakan evaluasi dan monitoring kinerja DPC PKB seluruh Indonesia yang bersamaan dilakukan DPP kepada DPC masing-masing.

Saat ini masuk era Industri digital dan partai PKB disebut sebagai Partai Tradisional akan menjadi partai Moderen.

Karena itu, dirinya yakin apa yang sudah dilakukan, ditata dan tersistem oleh DPP PKB saat ini, yang dimulai dengan Muswil pasti di 2024 PKB akan keluar sebagai pemenang pada Pemilu.

Ia menambahkan, kalaupun penugasan kepada dirinya akan lebih besar di DPP, pastilah akan diterima penugasan tersebut

Oleh karena itu, dalam memasuki era industri digital, dirinya berharap para pengurus untuk bisa memasuki era yang penuh tantangan, sehingga kebutuhan management, magerial untuk menata partai dari Wilayah, cabang dan kecamatan di atur dengan baik. (*).

Pos terkait