Ambon, Wartamaluku.com- “Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Tingkat Kota Ambon tahun 2016, mampu memperkokoh kualitas keimanan umat Kristen Protestan,” demikian kata Penjabat Wali Kota Ambon, Frans J Papilaya dalam sambutannya, pada saat membuka Pesparawi Tingkat Kota Ambon yang digelar di Baileo Oikumene.
Papilaya katakan, Pesparawi memiliki makna yang luas, baik dalam hubungan umat Kristen Protestan sendiri, maupun dalam rangka kehidupan masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Dimana, dalam konteks internal umat Kristen Protestan, kegiatan pesparawi yang diikuti oleh klasis dalam wilayah Gereja Potestan Maluku dapat menjadi sarana bagi upaya perwujudan kerukunan internal di antara umat Kristen Protestan.
“Pembangunan kualitas kehidupan agama tidak dapat dipisahkan dari upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas keimanan, peningkatan solidaritas dan tolerasi serta kerukunan dalam kehidupan beragama,” ungkap Papilaya.
Dimensi kerukunan, lanjut Papilaya, penting dalam rangka membangun masyarakat yang memiliki kesadaran mengenai realitas multikulturalisme masyarakat. Dan memahami makna kemajemukan, sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang harmonis. Penuh toleransi, dan saling menghargai identitas keyakinan agama masing-masing, sehingga Ambon yang aman dan damai dapat diwujudkan.
“Nilai-nilai utama yang menjadi fondasi pesparawi akan dapat diwujudkan sebagai salah satu spirit pembangunan keagamaan ke depan. Untuk itu hindarilah berbagai perbedaan dengan membangun rasa saling percaya diantara peserta lomba dengan para panitia dan juri. Sehingga orientasi yang keliru dengan menjadikan juara sebagai simbol utama kesuksesan harus dikesampingkan, Karena juara maupun hadiah hanyalah sebagai bonus atas achievementn atau prestasiyang kita raih,” ungkap Papilaya.
Papilaya menyebutkan, peningkatan kualitas spiritualisme dengan mewujudkan nilai-nilai hidup yang harmonis, penuh toleransi antar umat beragama, saling tolong-menolong. Dan saling berkomunikasi dengan tulus dan ikhlas sehingga melahirkan ketahanan trust (kepercayaan) yang kuat diantara kita masyarakat Ambon.
Dengan kepercayaan yang kuat, lanjut Papilaya, akan mampu menangkal berbagai isu-isu yang provokatif, meningkatkan rasionalisme dan membangun hubungan persaudaraan lebih akrab diantara masyarakat Ambon, Sehingga pembangunan yang berkelanjutan bagi ambon manise dapat dilaksanakan dengan baik.
Papilaya menuturkan, pelaksanaan pesparawi dengan tema “aku akan menyanyi dan memuji tuhan dengan roh dan akal budiku (1 korintus 14:15)” ini kiranya terus memotivasi semua orang untuk memiliki kesadaran dalam berkarya dan mencurahkan yang terbaik di dalam bidang pengabdian kita masing-masing, termasuk dalam upaya untuk membangun kota Ambon. Sementara itu, Ketua Seksi Lomba, Andre Gomies menyatakan, Peserta yang turut terlibat langsung dalam kegiatan ini lebih banyak dibandiungkan dengan tahun sebelumnya.
Dimana tahun ini, jumlah yang dipertandingkan sebanyak sepuluh kategori dengan jumlah peserta sebanyak 87 peserta Paduan suara, vocal group, dan solo.