Ambon, Wartamaluku.com – Wakil Ketua I DPD RI Letjen TNI (Marinir Purn) Prof. Dr. Nono Sampono adakan tatap muka bersama MUI di kantornya, Senin,31/07/2017.
Arahan singkat Ketua MUI Maluku Idrus Toekan memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemuda terbaik Maluku yang ada di Pusat yang telah perjuangkan hak Rakyat Maluku ,dan menurutnya Sosok Sampono perlu untuk diteladani.
Sejak mendapatkan kepercayakan rakyat Maluku menjadi anggota DPD RI, hingga saat ini menjabat Wakil Ketua I DPD RI Letjen TNI (Marinir Purn) Prof. Dr. Nono Sampono telah membuktikan kinerjanya dengan memperjuangkan hak rakyat Maluku melalui empat program yakni Rancangan Undang-Undang Kepulauan, Lumbung Ikan Nasional (LIN), 13 Daerah Otonomi Baru (DOB) dan Blok Masela.
Perjuangan ini tentunya mendapat apresiasi dari semua pihak, salah satu Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku, “Ini membuktikan kepedulian beliau kepada Maluku, apalagi sudah ada program yang akan ditetapkan menjadi UU yakni RUU kepulauan, dan tiga lainnya yang telah masuk dalam Program Legislatif Nasional (Prolegnas),”pungkasnya.
Dirinya menjabarkan, provinsi kepulauan penting untuk diperjuangkan karena sangat tidak masuk akal kalau alokasi dana ditekankan pada luas wilayah darat dan jumlah penduduk. Padahal luas laut Maluku 92.7 persen sedangkan darat 7 persen. Begitu juga LIN, yang tetap menjadi perhatian pempus.
“Banyak hal yang sudah dijanjikan namun belum ada, seperti pembangunan kolstor dan kapal nelayan. Dan sekarang baru lega karena sudah ada tindaklanjut nyata perjuangan Pak Nono,”pungkasnya.
Sementara itu, untuk 13 Daerah Otonomi Wilayah (DOB) dirinya mengingatkan harus lebih selektif karena pemekaran wilayah harus memperhatikan persyaratan yang ada, seperti jumlah penduduk, wilayah, sumber daya alam.
“Contohnya saparua, dalam perjuangan menjadi DOB. Kita punya kekuatan apa, lalu semuanya bergantung kepada dana dari pempus, padahal bukan itu tujuannya dari pembentukan DOB supaya membangun daerah sendiri,”tuturnya.
Selain itu, Blok masela menurutnya, jika tidak diperhatikan Maluku akan menjadi penonton. Dan saat ini telah diberikan studi kepada generasi muda dalam bidang migas. Walaupun demikian, dirinya berharap Wakil Ketua I DPD bersama tiga anggota lainnya tetap memperjuangkan hal ini.
Sehingga bermanfaat bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Usai melakukan pertemuan bersama MUI Maluku, Nono Sampono kemudian memberikan kuliah umum kepada seluruh civitas akademik STAKPN Ambon tentang empat pilar kebangsaan.
Wakil Ketua I DPD RI mengaku, MPR telah merealisasikan program dengan mencermati perkembangan arus globalisasi yang kini melanda bangsa ini. Selain itu, hadirnya teknologi semakin mengancam keberadaan bangsa. Termasuk di Maluku yang merupakan daerah pasca konflik.
“Pada era globalisasi yang semakin terbuka ini, masyarakat sangat muda untuk menjangkau segala ruang dan segi, contohnya bahaya yang kian mengancam bangsa ini yakni teroris yang mengatasnamakan ISIS. Hal ini tentunya berdampak pada sistem jalur transportasi yang semakin terbuka dan masuk dari segala segi. Untuk itu, pemahaman ini harus terus digalakan,”tuturnya.
Ketua Kaukus Parlemen Indonesia Timur itu mengatakan empat pilar kebangsaan merupakan modal yang baik guna membangun bangsa yang penuh dengan kemajemukan. Oleh karena itu, pemahaman yang komperhensif terhadap empat pilar merupakan suatu keharusan dan kebutuhan yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Perlu diketahui, empat pilar kebangsaan yang dimaksud adalah pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR,NKRI sebagai bentuk negara serta Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyam negara.