Namlea,Wartamaluku.com – Luas areal potensi pencetakan sawah basah di Kabupaten Buru saat ini mencapai 10 ribu hektar. Kendati begitu, yang baru dikelola berkisar 7.207 Ha.
Untuk tahun 2016 Daerah Dinas Pertanian Kabupaten Buru lewat kerja sama dengan kementrian pertanian dan pihak TNI telah mencetak sawah basah seluas 1000 Ha, untuk tanaman pagi , jagung dan kedelai (Pajali).
Sementara untuk lahan kering atau lahan tidur di kabupaten ini dewasa ini berjumlah 44,810. 000 Ha dan jumlah lahan tersebut sebagian sudah digarap Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) disejumlah kecamatan di kabupaten ini. Demikian dikatakan Kabit Tanaman Pangan Dinas Pertanian(Distan) Kasim Samak,SP kepada wartawan di ruang kerjanya.
Menurutnya, pada musim tanam tahun 2015 hasil pertanian milik petani per hektar telah menghasilkan 4 hingga 4,5 ton gabah kering giling. Hal ini terjadi karena stasioner penangkaran benih banyak tanaman padi petani terserang penyakit hama wereng. ‘’Dikarenakan petani menggunakan benih/gabah dari hasil panen untuk penanaman kembali, yang seharusnya digiling untuk menjadi beras guna ditanam kembali,” urainya.
Olehnya Bidang tanaman pangan Distan Buru, kata Samak, melakukan terobosan dengan cara pembentukan stasioner penangkaran benih bermutu di setiap desa sentral padi. Selanjutnya, anggota terdiri dari petani teladan yang dibina khusus untuk dapat memproduksi benih unggul bermutu dan bersertivikat. (WM-03)