Pemprov Terus Berupaya Jadikan Maluku Laboratorium Umat Beragama

Ambon, Wartamaluku.com – Gubernur Maluku Said Assagaff menyambut dengan gembira pelaksanaan Seminar nasional sebagai salah satu rangkaian pelaksanaan pesparani katolik nasional I dikota Ambon yang diselenggarakan di gedung Iclamic Center, Rabu 31/10/2018.

Seminar nasional ini dibawah sorotan tema “Dari Maluku Untuk Indonesia Kita Rawat NKRI yang Damai dan Berkeadilan Melalui Budaya Menyanyi” serta Sub tema “Maluku Rumah Belajar Hidup Basudara dalam Keragaman Agama, Budaya dan Politik”.

Dalam sambutan Gubernur mengatakan
Salah satu upaya Pemerintah Provinsi Maluku untuk terus berupaya mengembangkan Maluku sebagai laboratorium kerukunan dan perdamaian antar suku dan agama terbaik di Indonesia.

Untuk mewujudkan Maluku sebagai laboratorium kerukunan dan perdamaian terbaik di Indonesia didasarkan pada beberapa faktor, antara lain: Pertama. Maluku pernah mengalami konflk sosial, antara umat Islam dan umat Kristen, yang dikenal sebagai salah satu konflik sipil terbesar di abad ini.

Selain itu, masyarakat Maluku dan pemerintah di daerah ini juga memiliki success story yang luar biasa dalam melakukan proses rekonsiliasi, recovery dan pembangunan perdamaian, bahkan kini Maluku telah berkembang menjadi salah satu daerah yang memiliki indeks kerukunan antar umat beragama.

Lanjutnya, Ambon manise, bukan hanya manis atau indahnya pemandangan serta paras dan suara nyong dan nona Ambon – Maluku, tetapi juga manis dan indahnya kebersamaannya. Sebagaimana yang tergambar pada begitu indah dan manisnya persaudaraan sejati Hidup orang Basudara.

“Salah satu buktinya yang dapat kita saksikan secara bersama-sama saat ini, yaitu adanya dukungan serta paritisipasi aktif seluruh umat beragama di daerah ini dalam menyukseskan perhelatan akbar Pesparani tingkat nasional pertama di Ambon, sebagaimana juga adanya dukungan dan partisipasi aktif seluruh umat beragama dalam mendukung pelaksanaan MTQ tingkat nasional dan Pesparawi tingkat nasional beberapa tahun lalu”.

Pemerintah dan seluruh komponen masyarakat di daerah Maluku akan terus berjuang untuk menjadikan daerah ini sebagai daerah yang paling rukun dan damai di Indonesia, bahkan dunia.

“Itulah Cita-cita kami, bukan sekedar untuk mengejar prestise, tetapi bagaimana membangun kualitas kerukunan dan kedamaian antar umat beragama yang sejati. Karena kami menyadari kekerasan yang mengatasnamakan agama selama berabad-abad merupakan salah satu kejahatan terburuk yang telah menghancurkan peradaban manusia, seperti yang pernah kami alami di daerah ini. Orang Maluku bilang, “Sampe Jua”. (WM)

Pos terkait