Pemkot Ambon Gelar Penguatan Kapasitas Pencegahan dan Penanganan Konflik Bagi Perangkat Desa

Ambon, Wartamaluku com – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar penguatan kapasitas terkait dengan pencegahan dini dan penanganan konflik kepada Perangkat desa, kelurahan di Kota Ambon, di Biz Hotel, Rabu (23/8/2023).

Pejabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena dalam sambutannya mengatakan, konflik adalah proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menghancurkan pihak lain sehingga membuatnya tidak berdaya.

“Suatu masyarakat semakin tinggi tingkat keberagaman maka semakin tinggi timbulnya konflik dimasyarakat tersebut, konflik berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antar kelompok dengan masyarakat,” ujar Wattimena.

Namun demikian, faktor setiap konflik yang terjadi ada juga berbagai cara atau upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mengantisipasi yang terjadi di masyarakat.

“Oleh karena itu, upaya pencegahan konflik dilakukan antara lain, melalui upaya memelihara kondisi situasi damai dalam masyarakat, mengembangkan penyelesaian perselisihan secara damai kekeluargaan, meredam potensi konflik, membangun sistem peringatan dini secara baik. Dan yang paling penting pencegahan ini dilakukan baik secara pribadi maupun berkelompok,” ungkapnya.

Menurutnya, Kota Ambon merupakan ibu kota Provinsi Maluku dan telah menjadi pusat perekonomian, sehingga banyak masyarakat berdatangan ke sini. Kondisi Kota Ambon saat ini menjadi perhatian karena dengan meningkatnya perekonomian maka semakin meningkat penduduk di Kota Ambon. Sehingga hal ini menjadi potensi konflik, dan itu menjadi perhatian Pemkot Ambon.

Sementara menyangkut dengan keamanan dan ketertiban di Kota Ambon, kata Wattimena perlu terus dibicarakan karena itu merupakan tanggungjawab urusan wajib Pemda dalam memberi hak-hak masyarakat.
“Untuk itu, diperlukan sebuah upaya terpadu dari semua pihak dalam penangan konflik,” ujarnya.

Dirinya berharap, dengan kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada peserta untuk bagaimana cara dalam penanganan konflik terutama di lingkungan masing-masing,”tandasnya. (***)

Pos terkait