Ambon, Wartamaluku.com – Upaya Pemerintah Kota Ambon untuk mempercepat perwujudan “Ambon sebagai Kota Musik Dunia” sesuai versi UNESCO maka Pemkot Ambon melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan gandeng Ambon Music Office (AMO) menggelar Coaching Clinic Album Tabea 2018 yang berlangsung di Marina Hotel, Kamis, (27/9).
Untuk diketahui pelaksanaan Coaching Clinic adalah baru pertama kali dilaksanakan, karena Coaching Clinic merupakan bagian dari salah satu upaya dalam menindaklanjuti apa yang telah disampaikan oleh Walikota Ambon, terkait dengan hasil lomba cipta lagu yang diarahkan untuk masuk pada studio rekaman.
Menurut Direktur AMO, Ronny Loppies, percepatan perwujudan yang dilakukan bukan secara top down atau dari atas ke bawah, namun sebaliknya, secara bottom up atau penyerapan aspirasi dan sosialisasi dari bawah, sehingga masyarakat bisa terlibat dalamnya, karena pencapaian yang dilakukan tak lain adalah untuk menjadikan Ambon sebagai Kota Musik Dunia.
Sementara ditempat yang sama, Walikota Ambon, Richard Lohenapessy merasa sangat bersyukur karena pemahaman orang tentang Ambon City of Musik semakin hari semakin meningkat, karena hal tersebut merupakan sangat penting dalam mengejar ketertinggalan jika dibandingkan dengan daerah lain. Oleh karena itu, musik harus dimaintenance menjadi kekuatan bersama.
Selain itu, Louhenapessy mengatakan musik merupakan sebuah potensi luar biasa yang dimiliki oleh masyarakat Kota Ambon. Karena menurutnya, Musik merupakan DNA orang Ambon yang selama ini masih diyakini oleh masyarakat, Sebab telah mengalir darah bermusik.
Namun Walikota mengakui selama ini musik kurang muncul di permukaan, tidak digerakkan dan diolah secara baik untuk menjadi satu kekuatan secara potensial. Padahal musik adalah sebuah potensi yang harus dikembangkan sehingga ketika dikemas akan menjadi profesional dan memberikan nilai potensial yang memiliki nilai positif. Ungkap Walikota.
Menurutnya, untuk pengembangan musik kedepan harus lebih mengarah kepada digital, sebab sudah tidak jaman lagi kembangkan musik secara manual seperti yang dilakukan selama ini.
Meskipun persaingan semakin ketat namun, Pemerintah kota Ambon merasa sangat perlu untuk menampilkan jati diri pada dunia bahwa Kota Ambon adalah kota musik. (WM)