Langgur, Wartamaluku.com- Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Maluku Tenggara, terus mendorong petani dan kelompok tani di Bumi Larwul Ngabal untuk memproduksi embal guna mencukupi kebutuhan pangan lokal.
“ Badan ini tetap memberikan motifasi kepada masyarakat petani untuk mencukupi kebutuhan pangan sehari – hari, dengan menanam dan memproduksi embal,’’ tegas Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Maluku Tenggara, Z.A, Rahayaan, kepada media ini,diruang kerjanya.
Dikatakannya, sesuai dengan kebijakan Pemda Kabupaten Maluku Tenggara proses pengembangan pangan komoditi lokal seperti rumput laut dan embal, menjadi sektor andalan. Menurutnya, pengelolaan budi daya rumput laut ditangani secara langsung oleh Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan. Sementara untuk komoditi ‘’Embal’’ ditangani langsung oleh Badan Ketahanan Pangan. Badan Ketahan Pangan, sebutnya lagi, lebih fokus pada pengolahannya dan aspek budi daya langsung dari Dinas Pertanian.
“Kita ingin mengembangkan pangan pokok berbasis pangan lokal karena selama ini pangan pokok kita hanya bergantung pada beras yang merupakan kebijakan dari Pemerintah Pusat pada tahun 1998 dan dikembangkan pada tahun 2002 dalam bentuk raskin. Dampaknya adalah masyarakat tidak melakukan budidaya pangan lokal itu sendiri, karena masyarakat langsung diberikan beras dengan harga 1 Kg Rp. 1600.- Hal tersebut sedikit berdampak negatif terhadap pengembangan pangan lokal itu sendiri, oleh karena itu kami mencoba mengangkat kembali budaya pangan pokok lokal kita untuk didistribusikan kepada masyarakat,” urai Arifin Rahayaan.
Budi daya pangan lokal, menurut Arifin, pada tahun 2012 kemarin Badan Ketahanan Pangan telah melaunching 5 ton embal goreng dan telah didistribukan kepada masyarakat dan pada tahun 2015 kemarin. Selanjutnya Badan Ketahanan Pangan Malra kembali melaunching embal goreng kering sebanyak 9,2 ton yang didistribusikan kepada 300 Kepala Kaluarga (KK), di 30 Ohoi (negeri/desa). Dimana masing – masing Ohoi terdiri dari 10 KK.
‘’Sementara dalam rencana launching 21 ton embal kering nanti, direncanakan Ketua Komisi 4 DPR – RI, Eddy Prabowo, akan hadir. Sebab Eddy Prabowo menginginkan komuditi embal menjadi pilot proyek secara nasional, karena ini terkait dengan pengembangan bahan pangan lokal,’’ terang Arifin lagi. Arifin berharap ada dorongan dari Pemerintah Daerah Maluku Tenggara, Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dan Pemerintah Pusat terkait kegiatan launcing tersebut. (WM-03)