Ambon,Wartamaluku.com – Pemerintah Kota Ambon telah memastikan sirkulasi Gempa yang terjadi pada 31 Oktober lalu hingga beberapa hari dengan total aktifitas sebanyak 119 kali kini telah kondusif.
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy bersama Kepala BMKG kota Ambon, Bram Mustamu dan Kepala BPBD Kota Ambon, Enrico Matitaputty dalam konfrensi pers, mengatakan dengan resmi. bahwa gempa yang berpusat pada laut Barat Daya pada 48 Km dari pulau Ambon dengan 6,2 SR semakin menurun, dimana berdasarkan sirkulasi gempa yang kerap terjadi dan menjadi catatan BMKG ketika kondisi gempa telah mencapai skala tertinggi, maka tidak akan ada lagi gempa susulan dengan skala yang lebih tinggi dan 6,2 SR merupakan puncak tertinggi gempa.
Karena itu diharapkan bagi seluruh masyarakat Kota Ambon, agar tidak mempercayai informasi yang beredar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Karena secara resmi melalui catatan BMKG, kemungkinan terjadinya gempa dengan skala yang lebih tidak akan terjadi.
“Mereka akui pasca gempa Banyak isu yang beredar di media sosial bahwa akan terjadi gempa susulan dengan skala yang lebih besar yang akan berdampak terjadinya tsunami, padahal puncak gempa telah dilewati yakni pada 31 Oktober lalu.
Dan isu tersebut mampu meningkatkan kekhawatiran masyarakat, bahkan banyak masyarakat pesisir kota Ambon yang mengungsikan diri untuk mewaspadai terjadinya bencana tsunami. Karena itu ingin “saya tekankan kepada masyarakat agar tidak mempercayai informasi tersebut dan diharapkan kembali beraktifitas seperti biasanya,” tegas Walikota Ambon.
Ditegaskannya, saat ini Pemkot Ambon telah bekerjasama dengan pihak keamanan untuk mendeteksi pengguna akun FB dan nomor kontak pelaku penyebar HOAX.
Namun saat ini, tidak dilakukan tindakan hukum bagi para pelaku tersebut karena telah diantisipasi langsung berita HOAX tersebut oleh pemerintah melalui seruan baik melalui media elektronik maupun mobil keliling Dinas Infokom Kota Ambon yang beroperasi pada saat bencana Gempa terjadi.
Akan tetapi jika kedepan masih ada lagi pihak-pihak maupun oknum yang dengan sengaja menyebarkan berita HOAX, maka akan ditangani secara hukum oleh pihak yang berwajib.
Sementara itu bagi masyarakat maupun intansi yang menjadi korban gempa, akan segera ditangani pihak BPBd Kota Ambon dengan menggunakan anggaran siap pakai yang disesuaikan dengan besaran kerusakan.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BPBD Kota Ambon Enrico Matitaputty menjelaskan. Data sementara yang berhasil dihimpun, Terjadi kerusakan sebanyak 31 unit rumah pada tiga kecamatan yakni Baguala, Teluk Ambon, dan Sirimau mengalami rusak ringan.
Sedangkan fasilitas umum yang mengalami kerusakan yakni pusat perbelanjaan Maluku City Center (MCM) di kawasan Tantui, Bandara Pattimura, dan tiga unit sekolah yaitu SLB Batu Merah dan SDN 1 serta SDN 2. dijelaskannya, Tim BNPB juga telah tiba di Kota Ambon untuk melakukan assesment dilanjutkan dengan survei lapangan pada lima kecamatan, guna menetapkan nilai kerugian dan apa yang harus dilakukan pemerintah untuk masyarakat. (WM)