Pembangunan Tidak Merata, DPRD Nilai Banyak Wilayah di Maluku Masih Terisolasi

Ambon, Wartamaluku.com – Akibat pembangunan di Provinsi Maluku tidak merata, anggota DPRD Provinsi Maluku Hatta Hehanussa menilai masih banyak wilayah di Maluku yang terisolasi.

Salah satunya di Kecamatan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), masih minim akses transportasi, maupun pembangunan infrastruktur jalan.

“Minggu lalu saya juga ke Pulau Manipa. Kita mau membicarakan tingkat kesejahteraan bagaimana kalau tingkat transportasi belum ada, konekivitas antar kampung juga belum ada,”ujar Anggota DPRD Provinsi Maluku, Hatta Hehanusa, kepada wartawan di Baileo Rakyat, Karang Panjang, Ambon, Selasa (12/01/2021).

Menurutnya, saat ini transportasi laut yang melayari manipa, hanya feri, itu hanya rute Namlea-Manipa-Waesala,

“Kapal Fery sudah ada Namlea -Manipa-Waesala, tetapi belum ada ke Ambon, sementara tingkat aktivitas paling banyak ada di Ambon bukan di seram. Sekarang kan, umpanya trayek pulau Ambon-manipa.untuk itu kita mendorong hal ini,”ucapnya.

Persoalan lainnya, ungkap Hatta, yaitu jalan lingkar Manipa, dan talud sungai.

“Bahasa kasar saya katakan, masyarakat manipa mungkin kalau sampe meninggal tidak pernah melihat mobil warnanya seperti apa, karena memang disana belum ada jalan,”ungkapnya.

Berikutnya, persoalan infrastruktur pendidikan, masalah stunting dan gizi buruk, yang sampai saat ini masih mengerogoti masyarakat Manipa.

Terkait hal ini, kata Hatta walaupun Manipa ada di wailayah SBB, tetapi pemerintah provinsi tidak mungkin menutup mata melihat persoalan disana.

Untuk itu, dirinya akan meminta kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR), agar dapat berkoordinasi dengan pemkab SBB untuk mengambil langkah-langkah terhadap pulau manipa.

“Memang manipa berada di wilayah pemerintahan SBB, tetapi provinsi tidak mungkin menutup mata, kan ada sumber dana lain yang bisa dialokasikan ke kabupaten,”pintanya.

Lebih lanjut dikatakan, keterisolasian bukan hanya terjadi di Manipa, sama hal Rambatu dan Manusa.

”ini yang menjadi masalah, karena mereka harus menggunakan hilux, fajero untuk capai kedua wilayah. Untuk kita mengharapkan pemda betul-betul dapat melihat apa yang menjadi penderitaan rakyat. Karena keterisolasian ini tidak segera dibuka maka datang musim hujan, kasihan mereka sangat menderita dengan kehidupan ekonomi mereka,” tegasnya. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *