Pembangunan Perpustakaan SMK Luang Timur Terbengkali

Pembangunan Perpustakaan SMK Luang Timur Terbengkali

MBD,Wartamaluku.com – Pembangunan dua Ruangan Perpustakaan SMK Kelautan dan Perkanan Desa Luang Timur Kecamatan Mdona Hyera Kabupaten Maluku Barat Daya tahun anggaran 2015 sebesar 290 juta hingga kini belum selesai dan dibiarkan terbenkalai oleh Kepala Sekolah yang melakukan Swakelola terhadap Proyek tersebut,sesuai pantauwan Wartawan media ini di desa Luang Timur baru baru ini terlihat Pembangunan Dua Ruang Perpustakaan Proyek Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Barat Daya dengan sumber dana (DAK) belum selesai dibangun pada hal anggaranya sudah selesai dicairkan 100%.
.
Oleh sebab itu masyarakat minta Pemerintah Pusat untuk menghentikan pemberian Anggaran APBN khususnya (DAK) untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Barat Daya dengan pembangunan swakelola.

Masyarakat Desa Luang Timur pun menyesalkan kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten MBD yang di nilai tidak profesianal dalam melakukan pengawasan terhadap Pekerjaan Proyek Swakelola yang dikerjakan setiap Kepala Sekolah.

Fisik pekerjaan dua Ruang Perpustakaan SMK Luang Timur terbengkalai dan tidak dapat digunakan sebagai tempat untuk melatih dan mendidik anak anak.

karena itu masyarakat minta pihak Dinas Pendidikan Kabupaten MBD untuk extra ketat dalam melakukan pengawasan dan menindak tegas Kepala SMK Kelautan dan Perikanan Desa Luang Timur yang sengaja membiarkan Proyek tersebut terbengkalai.
Hal ini dikatakan EM salah satu warga Desa Luang Timur kepada wartawan media inidi Luang Timur.

Sementara itu Kepala SMK Negeri Kelautan dan Perkanan Kabupaten MBD San Leha.SE saat di Konfirmasi mengatakan keterlambatan dalam pekerjaan Proyek gedung Perpustakaan tersebut di sebabkan karena anggaranya sebagian besar diambil oleh Jonias O.Miru yang juga oknom Anggota DPRD MBD untuk membelanjai matrial non lokal dari tahun 2015 hingga saat ini belum ada realisasinya sehingga berdampak pada kelanjutan pekerjaan Proyek tersebut.

Meskipun demikian harus saya bertanggung jawab untuk menyelesaikan Pekerjaan Proyek tersebut namun saat ini saya bukan lagi Kepala Sekolah karena saya sudah dimutasikan ke Kecamatan Wetar.kata Kepsek.

Sementara itu menurut Jonias O.Miru saat di konfirmasi diatas Kapal Sabuk 49 dari Luang tujuan Tiakur mengatakan “Saya hanya mengambil uang dari bendahara sebesar 90 juta dan saya gunakan untuk membelanjakan kosen besi dan lain-lain semunya sudah tertampung disamping rumah di Tiakur.

Menurutnya yang paling bertanggung jawab terhadap pekerjaan adalah Sang Kepala Sekolah karena semua dokumn dia yang tanda tangan, meskipun demikian saya akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan sebatas pada nilai anggaran yang saya ambil sedangkan sisanya itu merupakan tanggung jawab Kepala Sekolah San Leha demikan penjelasan nya. (WM-gys)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *