Ambon, Wartamaluku.com – Proses belajar mengajar tatap muka yang dilakukan di SMA Negeri 26 Leihitu Kabupaten Maluku Tengah telah dilakukan.
Hal inipun menarik perhatian wakil ketua komisi IV DPRD Maluku Ruslan Hurasan, selasa (19/1/2021) langsung memonitoring dan memastikan dilapangan apakah kegiatan belajar tetap mengikuti Protokol Kesehatan (Protkes) Covid-19 atau tidak.
“Saya melakukan kunjungan ke SMA Negeri 26 Leihitu, guna memastikan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh satu kelas sesuai dengan protap kesehatan atau tidak. Ternyata para siswa maupun guru sangat mematuhi protkes. Siswanya datang pagi mencuci tangan memakai masker dan menjaga jarak, guru pun melakukan hal yang sama”, ungkapnya Hurasan kepada wartawan di gedung DPRD Maluku, Selasa, 19/1/2021.
Menurutnya, proses belajar tatap muka dibatasi hanya satu kelas saja.
“Saya sempat masuk dan memberikan sedikit motivasi dan arahan kepada mereka bahwa kita tidak perlu larut dalam kondisi ini. Dan proses belajar mengajar tetap dilakukan. Yang pertama dalam bentuk tatap muka meskipun hanya satu kelas. Kedua belajar menggunakan daring yakni sekolah memberikan modul kepada mereka yang dilakukan saat jam belajar”, ungkapnya.
Terkait kendala Hurasan mengakui masih banyak kendala yakni proses belajar mengajar daring belum maksimal karena ada sebagian siswa yang belum memiliki HP Android dan juga adanya keterbatasan kemampuan orang tua untuk membeli HP android dan pulsa.
Namun, dikatakan politisi PKB ini dengan melihat semangat belajar siswa itu menunjukan bahwa siswa siswi kita sangat rindu dengan pembelanjaran tatap muka.
“Oleh karena itu, kami berharap Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah harus mempertimbangkan untuk melakukan proses belajar mengajar tatap muka tetapi dengan batasan – batasan”. Tutur Hurasan. (WM).
